Pasific Pos.com
Info Papua

Sukseskan Peringatan HUT Ke-78 Kemerdekaan RI di Tanah Papua, PLN Siagakan 1.281 Personel

Personel PLN Papua saat siaga menjaga keandalan listrik di momen HUT RI. (Foto : Istimewa)

Jayapura – Guna memastikan keandalan listrik pada peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, PT PLN (Persero) menyiagakan pasokan listrik berlapis pada 42 lokasi prioritas pelaksanaan upacara di Tanah Papua.

Dengan menyiagakan 1.281 personel yang terdiri dari 566 pegawai PLN, 665 petugas pelayanan teknik, 26 petugas Command Center, 24 petugas pengatur distribusi dan 3 grup Pasukan PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan), pasokan listrik dipastikan aman dalam seluruh rangkaian kegiatan HUT ke-78 RI.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono, menyampaikan bahwa PLN telah melakukan semua tahapan persiapan, pemeliharaan hingga pemantauan di seluruh lini baik dari sisi pembangkit, transmisi dan distribusi agar keandalan kelistrikan dapat terus terjaga.

Sebanyak 50 posko yang tersebar di seluruh unit pelaksana juga disiapkan pada masa siaga yang sudah dimulai sejak tanggal 16 hingga 18 Agustus 2023.

“Kami pastikan pasokan listrik pada hari ulang tahun ke-78 Republik Indonesia ini andal. Ini merupakan komitmen kami untuk melayani negeri dan seluruh masyarakat khususnya pada momen hari ini yang menjadi sejarah lahirnya negeri kami tercinta,” ujar Budiono, Kamis (17/8/2023).

Budiono menambahkan skema pengamanan berlapis juga diterapkan sebagai upaya mitigasi terhadap gangguan yang tidak dapat dihindari.

Beberapa sumber cadangan daya alternatif juga disediakan berupa 52 unit gardu bergerak, 23 uninterruptible power supply (UPS) dan 23 unit mobile genset.

“Puji syukur, alhamdulillah rangkaian HUT ke-78 RI hari ini bisa berjalan lancar pada enam provinsi di Papua. Kami mengucapkan selamat Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia selaras dengan semangat kemerdekaan tahun ini, semoga kita semua bisa terus melaju untuk Indonesia maju,” tutup Budiono.

Sementara itu, beban puncak kelistrikan di Papua dan Papua Barat saat ini mencapai 307 MW dengan daya mampu pembangkit sebesar 498 MW. Kondisi tersebut memberikan cadangan daya sekitar 191 MW yang aman untuk mencukupi kebutuhan daya masyarakat.