Halmahera Utara – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Maluku dan Papua (UIP MPA) melalui Unit Pelaksana Proyek Maluku dan Papua (UPP MPA) 2 kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Kali ini, dukungan diberikan kepada Universitas Halmahera (Uniera) untuk merealisasikan Program Pengembangan Potensi Wisata Edukasi Penetasan Semi Alami Burung Gosong (Mamoa), spesies endemik yang menjadi simbol penting pelestarian hayati di kawasan Wallacea.
Program ini tidak hanya berfokus pada aspek konservasi, tetapi juga dirancang sebagai destinasi wisata edukatif yang dapat meningkatkan kesadaran lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar kampus Uniera. Inisiatif ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDG’s), khususnya tujuan ke-15 (Menjaga Ekosistem Daratan), ke-13 (Penanganan Perubahan Iklim), dan ke-4 (Pendidikan Berkualitas).
Dekan Fakultas Ilmu Alam dan Teknologi Rekayasa, Universitas Halmahera, Loana Jeanete Totoda, S.Pi., M.Si. menyambut baik kerja sama ini sebagai bagian penting dari tanggung jawab akademik dalam menjaga alam dan mendidik generasi muda.
“Kami sangat mengapresiasi kolaborasi ini. Program ini bukan sekadar konservasi spesies, tetapi juga wadah pembelajaran yang nyata bagi mahasiswa dan masyarakat. Kami yakin kehadiran fasilitas penetasan semi alami ini akan menjadi pusat edukasi lingkungan yang menginspirasi,” ujar Loana.
Burung Gosong, yang dikenal juga sebagai burung Mamoa oleh masyarakat lokal, memiliki peran penting dalam ekosistem. Dengan kemampuan uniknya dalam mengatur suhu sarang secara alami, burung ini telah lama menjadi bagian dari kearifan lokal di Halmahera. Melalui pendekatan semi alami, program ini menekankan pelestarian yang berbasis ilmu pengetahuan dan budaya lokal.
Manager PLN UPP MPA 2, Ronald Paschalis Foudubun menekankan pentingnya peran komunitas dan lembaga pendidikan dalam keberhasilan konservasi.
“Melalui Program TJSL ini, kami ingin menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur dan pelestarian lingkungan bisa berjalan beriringan. Wisata edukasi berbasis konservasi ini menjadi bentuk nyata kepedulian PLN terhadap ekosistem lokal,” jelas Ronald.
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis di Kampus Uniera dan disambut antusias oleh sivitas akademika dan komunitas lokal. PLN UIP MPA memastikan bahwa proyek ini akan terus dipantau dan dievaluasi agar berdampak luas dan berkelanjutan.
Sementara itu, General Manager PLN UIP MPA, I Gede Adhi Wiratma menegaskan bahwa pelestarian lingkungan adalah bagian integral dari strategi pembangunan jangka panjang perusahaan, sejalan dengan transisi energi dan tanggung jawab sosial.
“PLN tidak hanya menghadirkan listrik, tetapi juga membawa terang dalam bentuk kontribusi sosial dan lingkungan. Kami percaya, keberlanjutan hanya bisa dicapai bila kita melibatkan komunitas, lembaga pendidikan, dan kearifan lokal secara aktif,” tutur I Gede Adhi.
Dengan sinergi antara PLN dan Universitas Halmahera, program ini diharapkan mampu meningkatkan literasi lingkungan, membangun kesadaran kolektif, dan menjadi pusat konservasi inovatif yang mendukung ekosistem lokal sekaligus pembangunan berkelanjutan di Kawasan Timur Indonesia.