Pasific Pos.com
HeadlineLintas Daerah

PLN Resmi Listriki Ibu Kota Kabupaten Tolikara, Karubaga Terang 24 Jam

PLN resmi melistriki Karubaga, Ibukota Kabupaten Tolikara selama 24 jam setiap hari. (Foto : Istimewa)

Tolikara – PT PLN (Persero) berhasil melistriki Karubaga, Ibukota Kabupaten Tolikara setelah dilakukannya Serah Terima Operasi (STO) Sistem Kelistrikan antara PLN dan Pemerintah Kabupaten Tolikara. Kini PLN resmi menyuplai listrik Karubaga selama 24 jam penuh setiap harinya.

Peningkatan jam nyala ini dapat dirasakan oleh 1.013 pelanggan di Distrik Karubaga yang terdiri dari Kampung Kolengger, Kulokname, Ampera, Kogimagi, Muara, Kimibur, Losmen, Elsadai, Ebenhaezer, Molera dan Nalorini serta Distrik Wenam yang terdiri dari Kampung Igari dan Banggeri.

Sebelumnya, sistem kelistrikan di wilayah tersebut dikelola dan dioperasikan langsung oleh pemerintah daerah selama 12 jam setiap harinya. Gangguan pada operasional yang terjadi membuat pemda memutuskan untuk memindahkan pembangkit ke lokasi baru dan menyerahkan pengelolaan dan perawatan mesin kepada PLN.

Bupati Tolikara, Usman G. Wanimbo, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PLN karena telah mendukung terwujudnya program pemerintah “Tolikara Terang”. Perjuangan yang panjang akhirnya dapat membuahkan hasil dengan adanya koordinasi yang baik antara kedua belah pihak.

“Setelah 18 tahun menanti, kini masyarakat bisa menikmati listrik secara penuh. PLN membawa semangat baru karena sebelumnya beberapa perusahaan tidak mau masuk untuk berinvestasi sebelum adanya listrik yang layak dan tentu saja ini akan membuat Tolikara tertinggal,” kata Bupati.

Sementara itu, salah satu warga di Distrik Karubaga, Nahum Wandik, mengungkapkan rasa syukur atas terangnya Ibu Kota Kabupaten Tolikara yang menurutnya akan membawa banyak manfaat. Dia menjelaskan bahwa listrik menjadi kebutuhan utama selain air minum.

“Pekerjaan kecil maupun besar akan lancar dengan adanya penerangan. Kami berharap PLN dapat terus memberikan pelayanan yang maksimal. Fasilitas listrik yang memadai dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat,” ucapnya.

Terkait adanya peningkatan jam nyala setiap harinya, Nahum juga menyampaikan apresiasinya kepada PLN. “Kami ungkapkan terima kasih kepada PLN dan Pemda Tolikara karena masyarakat dapat merasakan listrik sepanjang hari. Tidak hanya dari jam 6 sore hingga 6 pagi,” tambah Nahum.

Sistem kelistrikan Kabupaten Tolikara saat ini disuplai langsung oleh Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Karubaga dengan daya mampu pembangkit mencapai 1184 kW dan beban puncak sebesar 650 kW.

Selain Pembangkit Listrik yang dimiliki, beberapa infrastruktur ketenagalistrikan telah dibangun untuk menyuplai listrik yang dihasilkan dari PLTD Karubaga, seperti jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 4,5 kms, jaringan tegangan rendah 3,5 kms serta tujuh buah gardu distribusi dengan total kapasitas 870 kVA.

Komisaris Utama PT PLN (Persero), Amien Sunaryadi, menjelaskan bahwa serah terima operasi ini merupakan wujud komitmen PLN dalam melistriki Papua, khususnya di Kabupaten Tolikara.

“PLN sudah memberikan pelayanan kelistrikan di hampir seluruh wilayah Indonesia, juga di Papua dan Papua Barat. Dengan serah terima ini menjadi langkah awal untuk dapat melayani Kabupaten Tolikara, sehinga ke depannya dapat memajukan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Moch. Andy Adchaminoerdin, menyampaikan pihaknya merasa senang telah berkolaborasi dan bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Tolikara guna melistriki kabupaten tersebut.

“Dengan tim yang solid, kami siap untuk memaksimalkan pelayanan. Namun hal tersebut juga tentunya perlu bantuan dan dukungan dari pemerintah dan masyarakat agar kelistrikan di sini dapat terjaga secara kontinyu dan beroperasi penuh. Ini menjadi langkah awal karena selanjutnya PLN secara bertahap akan menerangi seluruh distrik,” ucapnya, Rabu (10/8/2022).

Andy menambahkan, guna suplai listrik yang terus andal, pihaknya berharap masyarakat dapat bekerja sama untuk menjaga seluruh infrastruktur kelistrikan yang ada.

“Kita harus bersama-sama menjaga aset kelistrikan baik yang berada di PLTD Karubaga maupun jaringan yang tersebar di wilayah Tolikara. Kami berharap masyarakat juga bersedia mengizinkan PLN untuk melakukan perampalan tanaman yang berpeluang mengganggu jaringan, sehingga meminimalisir adanya gangguan,” ungkap Andy.

Saat ini rasio elektrifikasi di Papua dan Papua Barat telah mencapai di angka 96,92 persen. Meskipun terdapat banyak tantangan dalam menghadirkan pelayanan kelistrikan yang maksimal dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat, PLN berkomitmen untuk terus berupaya mewujudkan tanah Papua terang seluruhnya.(Red)