Jayapura – Festival Kopi Papua yang digagas oleh Bank Indonesia telah memasuki tahun kedelapan penyelenggaraannya sejak pertama kali digelar pada 2018.
Untuk mengenang perjalanannya dan menyambut puncak Festival Kopi Papua 2025 yang akan berlangsung pada 20–22 September di ex Terminal PTC Entrop, Kota Jayapura, Bank Indonesia menggelar pre-event bertajuk Sewindu Festival Kopi Papua Tempo Doeloe.
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, pada Kamis dan Jumat, 11–12 September 2025, di halaman Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Kota Jayapura. Sebanyak 21 pelaku UMKM turut ambil bagian dalam kegiatan ini, terdiri dari 15 UMKM kopi dan 6 UMKM sektor Food and Beverage.
Berbagai rangkaian acara turut meramaikan gelaran Sewindu Feskop ini, di antaranya showcasing UMKM, kompetisi kopi bertajuk Barista Bercerita, program kopi wakaf, promo transaksi digital melalui QRIS, live music, serta talkshow bertema Pembiayaan Sektor Kopi dan Ekspor yang digelar pada hari pertama.
Pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan sharing session dari para pegiat kopi lokal Papua, yang membagikan pengalaman mereka dalam membangun ekosistem kopi di tanah Papua.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman, mengatakan bahwa pre-event ini bertujuan memberikan pengalaman langsung kepada para pecinta kopi dan pelaku industri.
“Menghadirkan pengalaman unik, di mana para pengunjung dapat menikmati kopi yang diseduh langsung oleh barista terlatih, menggunakan biji kopi asli Papua dari berbagai daerah,” ujar Faturachman.
Pre-event Sewindu Feskop ini juga dihadiri oleh Penjabat Sekda Papua, Suzana Wanggai. Suzana menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia atas upaya mengenalkan potensi besar kopi Papua melalui berbagai event yang tidak hanya berskala lokal, tetapi juga nasional hingga internasional.
“Tentu kegiatan ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi Papua,” kata Suzana.
Festival Kopi Papua bertujuan untuk meningkatkan brand awareness kopi Papua di kalangan publik, memperluas akses pasar, serta meningkatkan kompetensi pelaku UMKM dan kualitas produk kopi Papua. Selain itu, festival ini juga mendorong akselerasi ekonomi dan keuangan digital melalui penggunaan QRIS selama kegiatan berlangsung. (Zulkifli)