Pasific Pos.com
Olahraga

PB Peparnas Buat Film Dokumenter “Gloria Cahaya Papua”

Jayapura – Panitia Besar Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI Papua membuat film Dokumenter dengan judul “Gloria Cahaya Papua”Film ini mengambil cerita atau tema docudrama.  Docudrama artinya mendokumentasikan kegiatan Peparnas yang memang ada dan nyata.

“Film ini kita dedikasikan untuk Peparnas. Ini mungkin Peparnas pertama yang ada film. Karena Menpora sendiri sampaikan bahwa film ini yang bertemakan olahraga dan real diambil dari kegiatan nyata,” ungkap Executive Producer, Hamka Handaru kepada wartawan, di Jayapura Senin (1/11/21).

Hamka mengatakan,  pembuatan film ini sudah berlangsung selama beberapa hari di Jayapura dan minat anak-anak Papua untuk mengikuti casting sangat tinggi. Terbukti, ketika dibuka di media social kurang lebih 250 orang ikuti casting.

“Saya harus mengakui teman-teman di Papua talentanya luar biasa dan memang kita pengin ambil dari mereka itu tidak hanya dikenal di Jayapura, tapi di seluruh Indonesia juga, baru sehari dibuka (casting) lewat Instagran yang baru dibuat, ada 250 orang itu sangat luar biasa. Mungkin di Jawa tidak bisa juga seperti itu, tapi di sini (Papua) terjadi. Sehingga mereka memang memiliki passion-nya tinggi sekali di masalah itu. Ini akan kita salurkan mereka mungkin jadi pemain-pemain pembantu dulu. Tapi ini adalah awal dari mereka untuk tampil di layar-layar lebar,” ujarnya.

Hamka menjelaskan, pesan dari film ini sendiri adalah mereka ingin memberikan legacy (warisan), dimana Papua mampu membuat sebuah event besar seperti Peparnas. Mampu menjadi tuan rumah yang bisa memberima teman-teman difabel datang ke Papua. Ini luar biasa, tidak semua daerah bisa seperti itu.

“Film ini juga akan mengangkat sebuah motivasi. Jadi seseorang jangan pernah mudah putus asa juga. Ini kebetulan adalah based on true story (berdasarkan kisah nyata), jadi ada atlet yang tadinya non difabel. Kemudian mengalami kecelakaan, menjadi atlet difabel, betapa sedihnya dia. Tapi dia mampu untuk bangkit,”tutur Hamka

Oleh karena itu, kata Hamka, dengan adanya film ini bisa menjadi contoh atau motivasi bagi atlet non difabel. Jadi mereka yang difabel saja mampu, kita (non difabel) harus lebih dari mereka.

Jadi, ini pesan yang ingin kita sampaikan dan Papua menjadi salah satu tempat yang luar biasa. Sebab, Kemenparekraf ingin mengangkat lagi eksotikanya Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. Ini yang menjadi misi kita juga,” paparnya.

Lanjutnya, syuting Film Gloria Cahaya Papua akan berlangsung selama sebulan, dan akan tayang setelah event Peparnas 2021 di Cinema XXI.

“Kita memang ingin film ini nanti bisa tayang di bulan Maret atau April 2022. Kita targetkan tayang di bioskop, makanya ini menjadi challange ada kisah nyatanya (Peparnas), tapi juga ada dramanya dari kisah nyatanya juga,” ucapnya.

Selain itu, kata Hamka, PB Peparnas kerjasama dengan sponsor, kita melaksanakan roadshow Peparnas. Hanya saja terkendala waktu yang sangat pendek, jadi roadshow-nya kita ganti jadi semarak Peparnas.

“Jadi setelah kegiatan semaran itu sendiri, kita masih bisa melakukan dengan campaign untuk edukasi kepada masyarakat.  Yang menjadi tantangan kita adalah orang tidak tahu apa itu Peparnas, apa itu Paralimpik, mereka tidak tahu. Mereka tidak tahu bahwa di ajang teman-teman difabel ini ada satu kegiatan event olahraga yang sifatnya Nasional,” paparnya lagi.

Film Gloria Cahaya Papua juga diperankan oleh Monalisa Sembor, Ratna Riantiarno dan komika Mamat Alkatiri, Gading Marten dan Dede Yusuf.

Artikel Terkait

Papua Siap Sambut Peparnas XVI 2021

Bams

Resmi, PB Perparnas Launching Logo, Maskot, Tema Tagline dan Jingle

Bams

TD Cabor Cek Kesiapan Venue Peparnas

Bams

Maskot dan Logo Peparnas Segera Dilaunching

Bams

Papua Usulkan Peparnas XVI Dimajukan

Bams

Sukseskan Peparnas XVI, Panitia Gelar Rapat Perdana

Bams