Pasific Pos.com
Ekonomi & Bisnis

OJK Gelar Kreasimuda, Tingkatkan Edukasi dan Inklusi Keuangan Pelajar dan Mahasiswa

OJK bersama Kementerian/Lembaga dan Industri Perbankan menggelar kegiatan KEJAR Prestasi Generasi Muda Indonesia (KREASIMUDA) yang diselenggarakan secara hybrid dan dihadiri oleh 3.000 pelajar tingkat SD, SMP, SMA/sederajat serta mahasiswa di SMESCO Convention Hall, Jakarta. (Foto : Istimewa)

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong penguatan inklusi keuangan di masyarakat terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa dengan menabung di perbankan yang diharapkan mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan.

OJK bersama Kementerian/Lembaga dan Industri Perbankan menggelar kegiatan KEJAR Prestasi Generasi Muda Indonesia (KREASIMUDA) yang diselenggarakan secara hybrid dan dihadiri oleh 3.000 pelajar tingkat SD, SMP, SMA/sederajat serta mahasiswa di SMESCO Convention Hall, Jakarta, Selasa (23/8/2022).

Dalam dialog di acara yang dipandu oleh Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi mengajak generasi muda terus menabung untuk turut berkontribusi membangun perekonomian negara.

“Kalau kita lihat kondisi ekonomi Indonesia saat ini relatif lebih baik dari negara lain karena kita punya generasi muda yang jumlahnya lebih besar. Generasi muda bisa menjadi tiang ekonomi Indonesia,’’ ucap Friderica.

‘’Manfaat dari menabung itu akan menjadi potensi yang dahsyat bagi negara kita tercinta ini. Lakukan aktivitas menabung, proses investasi, menjadikan masa depan kalian lebih kuat dan sejahtera bagi semua bangsa,” sambungnya.

Friderica Widyasari Dewi meminta para pelajar untuk terus menabung yang bermanfaat untuk semakin pandai membuat perencanaan keuangan yang penting untuk masa depan.

“Anak-anak harus bisa memisahkan pengeluaran untuk kebutuhan dan keinginan. Itu harus bisa dibedakan dan uangnya bisa ditabung sekaligus menyiapkan perencanaan keuangan, belajar hidup hemat dan punya masa depan yang bagus,” ujarnya.

Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pelajar dan mahasiswa semakin giat menabung yang selain bisa membantu perekonomian negara juga bisa mendukung masa depan mereka.

“Saya percaya, adik-adik mampu memimpin Indonesia, mampu menjadi wirausahawan tangguh, mampu menjadi menteri bahkan menjadi presiden. Makanya mulai menabung dari sekarang. Menabung lalu asuransi, dan saya yakin nanti ke depan masa depan kita akan cerah,” kata Airlangga.

Friderica mengatakan bahwa program satu pelajar satu rekening, atau tabungan Simpanan Pelajar sekarang sudah mencapai 76,73 persen dari 64,6 juta pelajar di tahun 2021 dengan total nilai Rp27,66 triliun.

Hadir dalam acara tersebut, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas IKNB Ogi Prastomiyono.

Turut hadir Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan Lana Soelistianingsih, Dirjen Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Kiki Yulianti dan Dirjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri RI Agus Fatoni, dan Dirjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI Muhammad Ali Ramdani.

Pada acara tersebut, juga digelar pemberian KEJAR Award sebagai wujud apresiasi bagi bank peserta, sekolah, dan wilayah yang telah berpartisipasi aktif serta berkontribusi dalam memberikan dampak positif mendukung implementasi Program KEJAR.

Adapun Kejar Award diberikan kepada Bank BNI sebagai Bank Terinovatif. Sementara Bank Implementasi Kejar Terbaik diberikan kepada Kategori Bank BUMN yaitu BNI, Kategori Bank Swasta Nasional CIMB Niaga, Kategori Bank Syariah yaitu Bank BCA Syariah, Kategori Bank BPD diberikan BPD Riau Kepri, Kategori BPR kepada BPR BKK Purwokerto.

Kemudian Wilayah Implementasi Kejar Terbaik diberikan kepada Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten/Kota yaitu Kota Salatiga, Sekolah Implementasi Kejar Terbaik kategori Konvensional diberikan kepada SDN 03 Sesetan Kota Denpasar – Mitra Kerjasama BPD Bali, Syariah diberikan kepada MAN Sumenep – Mitra Kerjasama BPRS Bhakti Sumekar.

738 Ribu Pelajar Buka Rekening

OJK menargetkan 80 persen pelajar yang memiliki rekening pada tahun 2022. Sejak 2015, khusus untuk pelajar, OJK mengeluarkan Program Simpanan Pelajar (Simpel). Kemudian di tahun 2020 OJK meluncurkan program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar) dan Program Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMuda) yang merupakan implementasi dari Keputusan Presiden RI Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung (HIM).

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi mengatakan, kegiatan Kreasimuda kali ini mengangkat tema “Wujudkan Generasi Muda yang Kreatif, Inovatif, dan Inklusif” yang meliputi rangkaian kegiatan pembukaan rekening, penerbitan Surat Edaran (SE) yang mendukung program Kejar, publikasi, sosialisasi dan edukasi keuangan secara masif kepada para pelajar serta mahasiswa.

Selama periode Kreasimuda (1 Juli – 15 Agustus 2022), terdapat pembukaan rekening tabungan sebanyak 738.853 rekening pelajar masing – masing 694.955 rekening SimPel dan SimPel iB dan 43.898 rekening pelajar lainnya dengan total nominal sebesar Rp104,37 miliar masing-masing Rp45,02 miliar untuk tabungan SimPel dan SimPel iB, dan Rp59,35 miliar untuk tabungan anak lainnya.

‘’Angka ini jauh melebihi dari target kegiatan Kreasimuda untuk pembukaan rekening tabungan segmen anak atau pelajar dan mahasiwa yaitu sebanyak 250.000 rekening,’’ jelas Friderica.

Selain itu, digelar juga kegiatan sosialisasi dan edukasi keuangan kepada pelajar dan mahasiswa maupun perangkat sekolah sebanyak 2.404 kegiatan yang dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia yang diikuti lebih dari 273.436 peserta.

Dalam acara ini juga telah dilakukan peluncuran Program SiMuda Gen 2 sebagai jawaban kebutuhan masyarakat khususnya bagi kelompok usia 18 – 30 tahun terhadap produk tabungan berjangka untuk tujuan investasi dan atau lainnya dalam rangka peningkatan kemampuan perencanaan keuangan. (Red)