Pasific Pos.com
Nasional

Moeldoko : KSP itu Jembatan Presiden dengan Rakyat

Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko pada acara Festival Al Banjari se-Jatim dan pengajian akbar, di Masjid Dr. H. Moeldoko, Jombang, Jum'at malam (6/1).

Jombang – Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko minta kepada masyarakat agar tidak ragu dan takut untuk mengadukan persoalannya ke Kantor Staf Presiden. Terlebih jika masalah tersebut berkaitan dengan kinerja pemerintah.

Moeldoko menyampaikan ini pada acara Festival Al Banjari se-Jawa Timur Piala Masjid Moeldoko dan pengajian akbar bersama Gus Miftah, di Masjid Dr. H. Moeldoko, Jombang, Jum’at malam (6/1).

“Kantor Staf Presiden itu Jembatan antara Presiden dengan rakyat. Jadi kalau ada masalah yang berkaitan dengan kerja pemerintah silahkan datang ke KSP,” seru Moeldoko.

“Saya juga membuat program KSP Mendengar. Di mana kami turun ke lapangan untuk menyerap aspirasi warga,” sambungnya.

Moeldoko menyebut Kantor Staf Presiden merupakan rumah pengaduan terakhir. Untuk itu, Ia selalu menekankan kepada seluruh staf agar semaksimal mungkin menyelesaikan berbagai persoalan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat.

“Saya selalu tegaskan kepada staf KSP, kalau kita tidak bisa menyelesaikan masalah mau kemana lagi masyarakat akan mengadu. Ini yang menjadikan kerja KSP seperti buldoser. Semua harus tuntas,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Panglima TNI 2013-2015 ini berpesan agar semua pihak menjaga situasi politik di tanah air tetap kondusif. Apalagi saat ini sudah memasuki tahun politik.

Ia juga mewanti-wanti masyarakat untuk tidak terjebak dan larut oleh upaya kelompok-kelompok tertentu yang ingin melakukan politik adu domba atau pecah belah.

“Saya titip dalam kondisi dunia yang sangat rentan seperti ini, kita semua harus menjaga agar kondusivitas situasi politik itu tetap adem. Salah satunya dengan kegiatan festival banjari dan pengajian seperti ini,” tegas Moeldoko.

Sebagai informasi, Festival Al Banjari se-Jawa Timur Piala Masjid Moeldoko digelar selama dua hari, Kamis dan Jum’at (5-6/1). Kegiatan ini diikuti ratusan grup Banjari dari berbagai kota di Jatim.

Festival dengan total hadiah sebesar RP 50 juta ini menyuguhkan pertunjukan seni banjari tanpa jeda dengan dua panggung. Alhasil kegiatan ini menyedot ribuan pengunjung. Apalagi malam grand final ditutup oleh pengajian akbar yang menghadirkan mubaligh kondang, yakni Gus Miftah Maulana Habiburrahman atau yang lebih dikenal dengan Gus Miftah.