Uskup : Mari kita tinggalkan kesombongan
Timika – Uskup Mimika Mgr. Bernadus Bofitwos Baru, OSA pagi ini memimpin Misa Episkopal. Atau Misa pertama setelah ditahbiskan sebagai Uskup.
Pada kotbahnya, Mgr. Bernadus mengajak segenap umat Katolik agar meninggalkan sikap sombong. “Sikap mendengarkan adalah sikap kerendahan hati seperti yang diajarkan Tuhan. Karena kita sombong, hati kita tertutup, kita melakukan menyembah berhala,” ujarnya.
Mgr Bernadus menegaskan sikap sombong ini sering diungkapkan. ” Kita masyarakat Papua sering kali mengungkapkan bahwa kita adalah manusia sejati dan memandang rendah orang lain. Akhirnya ungkapan sebagai manusia sejati melahirkan kesombongan,” ujarnya.

Dikatakannta pula bahwa kita berhak memperoleh kemuliaan yang sama namun kita diharapkan menjadi umat Kristen yang layak menghadirkan Yesus dalam setiap kehidupan kita.
“Kita punya budaya di Papua. Kita memiliki sikap tinggi hati. Dimana budaya kita adalah yang tertinggi sementara budaya lain lebih rendah. Kepemimpinan one man show, dimana sebutan “manusia sejati”
Ini tidak sesuai dengan ajaran Yesus. Untuk itu tidak alasan untuk kita mempertahankan hal tersebut, ” tegasnya.
“Marilah kita membuka hati seperti Yesus membuka hati bagi kita semua. Jeritan dan tangisan saudara kita di tanah Papua ini, inilah teriakan yang harus kita dengarkan. Mari kita membuka diri dan mendengarkan bukan dengan penanganan otoriter,” lanjutnya.
Diakhir homili atau kotbahnya Uskup menghimbau agar semua yang hadir membuka diri dan saling mendengarkan. “Mari selalu membuka diri untuk bersama sama membangun tanah Papua ini agar Tanah Papua sebagai Tanah Damai dapat terwujud,” pungkasnya.
Misa Episkopal ini dihadiri 7 Uskup, Pastor, biarawati (suster-red) serta ribuan masyarakat.
Nuansa adat sangat terasa, saat mengantar persembahan. Masyarakat Mee mengantarkannta dengan tarian adat dan pujian yang disampaikan dalam bahasa Mee.
Usai perayaan Misa Episkopal dilanjutkan dengan ramah tamah dan bakar baru yang dilanjutkan dengan pesta rakyat melalui tarian Seka.