Sarmi – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Sarmi membantah keras pernyataan mantan anggota DPRD Sarmi, Marcos Kopong, yang menyatakan dukungan kepada pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Benhur Tomi Mano – Constan Karma (BTM-CK).
Menurut pengurus DPC Gerindra Sarmi, Esau Sawery, pernyataan Marcos yang menyebut akan mengerahkan kekuatan akar rumput Gerindra untuk memenangkan BTM-CK adalah tidak benar dan menyesatkan. Marcos dinilai tidak beretika, dan tidak tahu malu sebab dia bukan siapa siapa di Gerindra dan tidak mewakili suara resmi partai.
“Saya tegaskan, Partai Gerindra secara resmi mendukung pasangan Mathius-Aryoko. Pernyataan Marcos adalah manuver pribadi yang tidak bisa ditoleransi, apalagi membawa-bawa nama partai seolah-olah dukungan itu mewakili struktur Gerindra. Dia harus tahu diri dan tahu malu,” ujar Esau di Sarmi, Papua, Senin (28/7/2025).
Esau menjelaskan bahwa Marcos Kopong saat ini bukan lagi kader apa lagi pengurus Partai Gerindra. Sejak tidak lagi menjabat sebagai anggota DPRD 2019–2024, ia tidak memiliki hak atau kapasitas apapun untuk berbicara atas nama partai.
“Ketika partai dengan tegas mendukung Matius-Aryoko, Marco justru tampil di pihak lawan. Ini jelas menunjukkan sikap politik yang indisipliner, bukan cerminan kader yang berintegritas. Apalagi saat Ketua DPD Gerindra maju sebagai Calon Bupati Sarmi, lagi-lagi Marcos tunjukan penghianatan tidak setia terhadap pimpinan partai dengan Marcos mengdukung Paslon Bupati lain yaitu DJ. Bak benalu tumpang hidup disana tumpang hidup disini,” kata Esau.
Menurutnya, manuver Marcos adalah bentuk oportunisme politik yang tidak mencerminkan semangat kader Gerindra. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai mencari makan dengan cara terkesan tipu sana tipu sini mencari sandaran di BTM.
“Sayangnya orang papua itu pintar dan bisa menilai di tempat ko di besarkan saja ko tidak setia, ko hianati, apa lagi di tempat baru. Bikin sensasi dan cari makan dengan cara kotor memperlihatkan kedok diri sendiri dengan popularitas murahan di masyarakat Sarmi,” tegasnya.
“Gerindra tidak pernah mengajarkan kadernya untuk jadi penghianat penjilat atau tukang cari panggung. Tidak ada kader Gerindra yang berperilaku seperti Marcos, Kami semua tunduk dan patuh pada garis perjuangan partai,” tambah Esau .
Lebih lanjut, Esau menegaskan bahwa dukungan kepada Matius-Aryoko adalah sikap resmi partai, berdasarkan keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra, dan seluruh pengurus serta kader di tingkat kabupaten/kota diminta tegak lurus terhadap keputusan tersebut.
“Kami sudah bergerak, mensosialisasikan program dan visi pasangan Matius-Aryoko yang sejalan dengan misi Gerindra dibawah pimpinan Pak Prabowo. Jangan ada lagi pihak yang mengaku-ngaku kader, tapi merusak barisan,” tegasnya.
Esau pun mengimbau masyarakat Papua, khususnya warga Kabupaten Sarmi, tidak terprovokasi oleh pernyataan menyesatkan yang mengatasnamakan Partai Gerindra.
“Masyarakat Sarmi harus tahu, Marcos tidak mewakili partai. Jangan biarkan satu orang yang haus panggung cari makan ini membelokkan kebenaran. Gerindra solid dan bersiap menyambut kemenangan besar bersama Mathius-Aryoko,” pungkas Esau.