MERAUKE,ARAFURA,-Direktur Pemasaran, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Machmud mengemukakan bahwa pengolahan ikan sangat bermanfaat agar ikan tidak cepat rusak namun harus sesuai ketentuan sehingga olahan yang dihasilkan benar-benar bermutu. Sebab jika mutunya kurang bagus maka tidak akan laku dijual di pasaran. Adapun maksud kedatangan pihaknya ke Kabupaten Merauke adalah untuk mengetahui tentang cara pengolahan ikan yang selama ini dilakukan pelaku UMKM, termasuk arah yang hendak dituju oleh pelaku UMKM itu sendiri.
Jika sudah ada informasi yang lengkap maka pihaknya dapat memikirkan langkah-langkah selanjutnya, misalnya saja upaya untuk membantu pelaku UMKM sehingga mampu meningkatkan kualitas olahan. Begitu pula dalam hal pemasaran, pihaknya ingin mengetahui apakah jangkauan pasarnya sudah meluas atau masih terbatas di area Papua saja, keluar daerah atau bahkan sudah keluar negeri. “Jadi bagaimana kita bisa memberdayakan sumber daya ikan ini agar bermanfaat bagi kita serta untuk orang lain.
Jangan sampai ada istilah ayam mati di lumbung padi, dalam arti Indonesia kekurangan protein di lumbungnya protein. Apalagi di tengah pandemi Covid 19 seperti sekarang ini sehingga protein benar-benar dibutuhkan namun harus ikan yang bagus mutunya,”jelasnya di hadapan pelaku UMKM bidang pengelolaan ikan di Learning Center Pengelolaan Ikan Kelurahan Samkai, Minggu (26/7). Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk di Indonesia terdapat hingga 8.500 jenis ikan dengan jumlah ikan 12,54 juta ton. Oleh sebab itu hasil perikanan yang ada di Papua termasuk Merauke tentunya sangat diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, baik untuk dijual maupun dikonsumsi oleh keluarga. Pasalnya ikan mengandung protein yang sangat dibutuhkan oleh tubuh sehingga sangat berharga. Dalam kesempatan itu Sri Juhari salah satu pelaku usaha frozen food mengemukakan bahwa yang menjadi kendala pihaknya adalah ketika produk melimpah namun untuk pemasaran masih belum memadai. Padahal dirinya sangat mengharapkan dapat menjangkau pasar yang lebih luas namun diakui masih kesulitan. Terlebih di tengah pandemi seperti sekarang semakin mempersulit upaya pihaknya yang memproduksi aneka olahan hasil laut seperti nugget ikan, mpek-mpek, bakso dan pilus ikan.