Pasific Pos.com
Info Papua

Kunjungan Kerja ke Papua, Ini Misi Panglima TNI

Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa saat memberikan keterangan pers di Makodam XVII/Cenderawasih, Rabu (1/12/2021). (Foto : Zulkifli)

Jayapura – Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa melakukan kunjungan kerja ke Papua, Rabu (1/12/2021) untuk pertama kali setelah dilantik oleh Presiden Republik Indonesia pada Rabu, 17 November 2021 di Istana Negara.

Dalam kunjungan kerjanya, Panglima meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Lanud Silas Papare, Kabupaten Jayapura, Lantamal X Jayapura, dan meninjau fasilitas penanganan Covid-19 yang dimiliki RS Marthen Indey, Kota Jayapura, Papua.

Sebelum meninjau pelaksanaan vaksinasi dan fasilitas penanganan Covid-19, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa terlebih dahulu melakukan konferensi pers di Makodam XVII/Cenderawasih.

“Misi utama saya adalah melakukan perubahan sedemikian rupa sehingga tujuan yang menurut kami sudah terbukti di wilayah lain di Indonesia, dan juga ada instruksi Presiden, Wakil Presiden dan Menkopolhukam bisa kami wujudkan tanpa harus mengambil tindakan maupun arah yang menyebabkan ada korban. Inilah yang saya inginkan untuk dihindari. Jadi itulah strategi kami dari aspek militer,” kata Panglima.

“Untuk mencegah agar korban tidak ada lagi bukan hanya dari pihak TNI, perubahan gelar kekuatan dan cara kami beraktivitas ini adalah untuk menghindari timbulnya korban. Di pihak kami, pihak masyarakat, karena yang terpenting harus benar – benar menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiaan,” sambungnya.

Panglima juga menegaskan bahwa TNI menggelar satuan sama seperti daerah lain di seluruh Indonesia.

“Presiden dan Pemerintah sejak awal menginginkan kegiatan di Papua ini benar – benar total. Terakhir Presiden mewujudkannya dalam Instruksi Presiden Nomor 11 Tahun 2020. Contohnya seperti PON XX, sejak pertama menjabat Presiden, beliau memutuskan itu. Intinya adalah percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Papua,” ujar Panglima.
Panglima menegaskan bahwa dengan gelar kekuatan TNI di Papua sama seperti provinsi lain di Indonesia, pihaknya bisa membantu menciptakan keamanan yang lebih baik.

“Sebagai contoh dalam kurun waktu dua tahun, operasi yang digelar Mabes TNI di Papua berhasil mendapatkan 111 pucuk senjata. Tapi di Sumatera, kurun waktu yang sama, senjata yang diperoleh 160 pucuk, lebih banyak daripada yang didapatkan di Papua dengan kegiatan normal,” jelasnya.

‘Di Jawa tiga bulan lalu di salah satu provinsi, kita mendapatkan 39 pucuk senjata. Ada juga Kodam di Jawa dalam kurun waktu dua tahun ini dapat 11 senjata dan 6 senjata. Di Kalimantan dalam kurun waktu yang sama, ada Kodam mendapatkan 516 pucuk senjata, terus di Kodam lain di wilayah tersebut 72 pucuk senjata yang didapat,” sambung Panglima.

Bahkan, kata Panglima, di daerah lain di Indonesia, Kodam berhasil mendapatkan 620 pucuk senjata dalam kurun waktu dua tahun dan 406 pucuk senjata.

“Tapi pernahkah kita mendengar hiruk pikuk ataupun penggunaan kekerasan di wilayah – wilayah tersebut ?, hampir tidak ada sama sekali. Artinya dengan kekuatan normal, kita bisa membantu tanpa pihak yang menjadi korban,” kata Panglima.

Panglima berkeyakinan bahwa hal serupa dapat dilakukan di Papua dengan menggunakan konsep gelar satuan yang normal.

Panglima memaparkan tugas dan fungsi prajurit TNI serta jumlah satuan di seluruh Indonesia.

“Untuk Angkatan Darat, kita punya 15 Kodam di Indonesia, dibawah Kodam ada 47 Korem. Di Papua ada 3 Korem, di Papua Barat ada 2 Korem. Dibawah Korem ada Kodim. Di seluruh Indonesia, ada 333 Kodim, dibawahnya Kodim ada Koramil. Di seluruh Indonesia ada 3.630 Koramil,” jelas Panglima.

“Untuk Angkatan Laut, kita punya 65 Pangkalan TNI AL atau Lanal, di bawah Lanal ada Pos Angkatan Laut, jumlahnya 205 Lanal di seluruh Indonesia. Sedangkan, Pangkalan Udara atau Lanud, total ada 42 termasuk yang ada di Papua,” kata Panglima Andika Perkasa. (Zulkifli)