Ketua Parjal Papua Barat Imbau Kepala Kampung Bersabar Tunggu Pencairan ADK 2025
Manokwari – Ketua Panglima Parlemen Jalan (Parjal) Provinsi Papua Barat, Ronal Mambieuw, mengimbau seluruh kepala kampung di Kabupaten Manokwari untuk tetap bersabar menunggu pencairan Alokasi Dana Kampung (ADK) tahun anggaran 2025.
Dia menyampaikan bahwa Pemkab Manokwari telah memastikan bahwa ADK Tahap II dan Tahap III akan dicairkan pada Desember 2025.
Ronald kemudian mengatakan, keterlambatan ADK lantaran menunggu Transfer Dana Otsus dari Pemerintah Pusat ke Provinsi dan selanjutnya ke Kabupaten Manokwari.
Ronald menjelaskan bahwa pencairan ADK tidak sepenuhnya berada di tangan pemerintah kabupaten, sebab dana tersebut bersumber dari Dana Bagi Hasil, Dana Otonomi Khusus, dan Dana Alokasi Umum (DAU). Proses penyalurannya sangat bergantung pada mekanisme transfer dana dari pemerintah pusat.
Sementara itu, para kepala kampung diketahui masih menantikan pencairan ADK yang menurut mereka seharusnya sudah diterima sejak April 2025.
Keterlambatan tersebut menimbulkan keresahan karena dana tersebut sangat dibutuhkan untuk mendukung kebutuhan dasar masyarakat di masing-masing kampung.
Ronald pun mengaku telah mendengar langsung keluhan sejumlah kepala kampung yang berharap pemerintah meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa.
Mereka juga menekankan pentingnya memastikan bahwa penggunaan dana kampung tepat sasaran dan mendukung pemerataan pembangunan hingga ke tingkat kampung.
Namun, dia juga mengingatkan bahwa para kepala kampung memiliki kewajiban untuk menyerahkan pertanggungjawaban keuangan Tahap I sebelum dana Tahap II dan III dapat direalisasikan.
Dia menilai bahwa tidak tepat jika keterlambatan pencairan sepenuhnya disalahkan pada pemerintah daerah, mengingat sebagian kepala kampung belum menyampaikan laporan penggunaan dana tahap sebelumnya.
Sebagai tokoh masyarakat adat Biak Manokwari dan Ketua Parjal, Mambieuw menegaskan komitmennya utuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di tengah ketegangan akibat belum dicairkannya ADK.
Dirinya menyatakan siap bekerja sama dengan seluruh mitra, terutama Polda Papua Barat, untuk memastikan situasi tetap aman dan kondusif.
Mambieuw mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh isu SARA, hoaks, atau ajakan aksi yang berpotensi mengganggu stabilitas daerah.
“Mari tetap tenang dan tidak mengambil tindakan yang dapat merugikan kita semua. Kita jaga Manokwari tetap aman,” tegasnya.
