Pasific Pos.com
Kabupaten Jayapura

Kampung Lapua Manfaatkan Dana Desa untuk Kembangkan Padi Ladang Seluas 3,2 Hektare

Sentani,– Pemerintah Kampung Lapua, Distrik Kaureh, Kabupaten Jayapura memanfaatkan Dana Desa (DD) Tahap I Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp200 juta untuk membuka lahan padi ladang (padi gogo) seluas 3,2 hektare. Langkah ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian lokal.

Kepala Kampung Lapua, Okto Lambe, menyatakan bahwa program ini menjadi awal dari upaya besar mengembangkan pertanian berbasis potensi lokal. “Dana Desa tahap pertama ini kami fokuskan untuk pengembangan padi ladang agar masyarakat bisa merasakan manfaat langsung, baik dari sisi pangan maupun pendapatan,” ujarnya saat ditemui di Lapua.

Sebagian dari anggaran digunakan untuk pembelian alat pertanian seperti traktor dan mesin penggilingan padi. Namun demikian, kampung masih kekurangan satu unit mesin perontok padi sehingga proses panen harus dilakukan secara manual atau dengan menyewa alat dari luar.

“Kami berharap pemerintah kabupaten, provinsi, maupun pusat dapat memberi dukungan. Lapua siap menyiapkan lahan hingga 10–20 ribu hektare jika ada kerja sama yang jelas. Untuk saat ini, lahan siap panen baru sekitar 3 hektare lebih,” jelas Okto.

Hasil panen perdana nantinya akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Kampung (BUMKam) Lapua. Pemerintah kampung berkomitmen mengurus izin usaha, mencetak materi promosi, dan bahkan melakukan uji produk ke Balai POM untuk memperoleh sertifikat halal. “Tahap awal, hasil panen diprioritaskan untuk kebutuhan masyarakat Kampung Lapua,” tambahnya.

Selain padi, Okto juga menyebut bahwa lahan di Kampung Lapua potensial untuk tanaman kakao, kopi, dan sayur-mayur. Untuk musim tanam kali ini, kampung menargetkan panen sebanyak 2 ton beras. Jika pengembangan berhasil, hasil produksi akan dipasarkan keluar kampung melalui BUMKam sebagai sumber pendapatan baru.

Langkah ini selaras dengan misi Bupati dan Wakil Bupati Jayapura dalam menghidupkan kembali sektor pertanian di wilayah Grime Nawa.

Tokoh pemuda sekaligus petani padi ladang, Carles Irwa, menyambut baik program ini. “Kami bersyukur dengan adanya program lumbung padi di Kampung Lapua. Ke depan kami berharap program ini berjalan lebih baik agar masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya. Harapan kami, lahan bisa ditambah lagi dari yang ada saat ini,” ungkapnya.

Meski masih dihadapkan pada keterbatasan anggaran dan alat, Kampung Lapua membuktikan semangat membangun dari bawah, memanfaatkan potensi yang ada. Dukungan bibit unggul, peralatan modern, dan pendampingan program masih sangat dibutuhkan agar kampung ini dapat berkembang menjadi sentra padi ladang baru di Grime Nawa sekaligus menjadi contoh nyata ketahanan pangan di tingkat kampung.