Pasific Pos.com
HeadlineLintas Daerah

Jhon Rettob Ajak Warga Mimika Terus Lestarikan Solidaritas

Jhon Rettob Ajak Warga Mimika terus lestarikan solidaritas.

TIMIKA- Lomba Pesparawi XIII se-Tanah Papua di Mimika hari pertama, Senin (01/11) telah berlangsung di tiga lokasi seperti di Venue Futsal untuk kategori Paduan Suara Anak (PSA), Gedung Gereja GKI Diaspora untuk Solo Anak dan Graha Eme Neme Yauware untuk Paduan Suara Pria (PSP) patut disyukuri karena semuanya berjalan aman dan lancar sehingga semua masyarakat Mimika harus tetap mampu menunjukkan suasana solidaritas yang mampu terus menciptakan kedamaian yang ada saat ini.
Ketua Umum Panitia Pesparawi XIII, Johannes Rettob saat melakukan Press Conference di Venue Futsal menilai pelaksanaan lomba Pesparawi XIII hari pertama ini telah berjalan dengan baik, meskipun sejak pagi Timika sudah diguyur hujan.
Johannes Rettob menyampaikan, kesiapan semua komponen di lokasi lomba dan saat pelaksanaan lomba sudah baik. Meskipun diguyur hujan, tetap tidak mengurangi semangat para peserta lomba dan kontingen yang tampil.
Hujan yang turun sejak pagi menyebabkan terjadinya penumpukan peserta, karena semua peserta awalnya sudah diatur waktu tampilnya. Dimana dalam ruang kedatangan hanya boleh diduduki oleh empat kontingan, namun karena hujan maka semua menumpuk disana.
“Hari pertama perlombaan terkendala Timika diguyur hujan. Kesiapan semua komponen yang menyiapkan dan saya melihat ternyata sudah baik dalam pelaksanaan, walaupun hari ini hujan. Sehingga hari pertama membuat ada penumpukan masa penumpukan peserta,” kata Johannes Rettob.
John Rettob menambahkan, secara umum terlihat bahwa apa yang sudah disiapkan mulai barcode sesuai data asli, penilaian yang direncanakan untuk ditampilkan pada saat itu juga telah berjalan dengan baik.
“Saya boleh katakan bahwa Pesparawi XIII ini adalah Pesparawi pertama di Papua yang sistem penilaiannya menggunakan sistem teknologi,” tambah John Rettob.
John Rettob mengatakan, Kabupaten Mimika sangat menjunjung tinggi nilai toleransi karena masyarakat yang ada di Timika memang berasal dari suku yang berbeda, Agama yang berbeda dan budaya yang berbeda. Namun saling menghargai satu sama lain dan membuat masyarakat selalu hidup rukun dan damai.
Bukti kalau Mimika sangat menjaga toleransi adalah pelaksanaan Pesparawi XIII se-Tanah Papua tahun 2021 ini, sesuai motto-nya ‘Dari Mimika Untuk Kedamaian Indonesia.’
“Dengan semangat kita bersama menciptakan toleransi yang besar, dari Mimika kita buat tidak ada perbedaan Agama, Suku, dan Budaya. Dari sinilah kita memberikan contoh bahwa dari Mimika untuk Kedamaian Indonesia,” pesan John Rettob. (Humas Pesparawi XIII)