Pasific Pos.com
Ekonomi & Bisnis

Ingin Berinvestasi di SBN, Cek Kemudahan dari BPJS Ketenagakerjaan

BPJS Ketenagakerjaan bekerja sama dengan Tanamduit, platform finansial digital. (Foto : Istimewa)

Jakarta – BPJS Ketenagakerjaan terus melakukan sejumlah langkah untuk memberikan kemudahan akses bagi pesertanya dalam berinvestasi.

Kemudahan itu termasuk bagi yang berminat berinvestasi pada Surat Berharga Negara (SBN). Untuk itu, BPJS Ketenagakerjaan bekerja sama dengan Tanamduit, platform finansial digital.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) oleh Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Roswita Nilakurnia dan Direktur dan founder PT Mercato Digital Asia Indra Suryawan di Grha BPJamsostek.

PT Mercato Digital Asia merupakan induk usaha dari PT Star Mercato Capitale (group usaha Tanamduit) yang telah dipercaya oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan RI sebagai mitra distribusi resmi Surat Berharga Negara (SBN) sejak 2018.

Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan, Roswita Nilakurnia mengatakan, sinergi ini dilakukan guna meningkatkan literasi terkait investasi keuangan sekaligus mendorong masyarakat pekerja untuk turut serta dalam pembangunan negara dengan cara berinvestasi di SBN.

“Kami ingin mendorong literasi investasi keuangan di kalangan pekerja serta menciptakan ekosistem investasi yang cepat, mudah, dan aman,” kata Roswita dalam keterangannya dikutip Kamis (23/11/2023).

“Karena dengan semakin tinggi tingkat literasi dan inklusi keuangan, maka semakin banyak masyarakat pekerja yang akan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan secara tepat, sehingga dapat memutus rantai sandwich generation dan menjawab tantangan fenomena ageing population agar Pekerja sejahtera di masa tua nya,” lanjut Roswita.

Roswita berharap, melalui kerja sama ini para peserta BPJS Ketenagakerjaan dapat dengan mudah melakukan investasi melalui aplikasi JMO. Sebab, aplikasi JMO akan memiliki fitur investasi.

Adapun fitur investasi yang pertama kali akan tersedia di JMO berupa produk Surat Berharga Negara (SBN).

Sedangkan untuk produk lain seperti Reksadana akan dilakukan kemudian. Hal ini sejalan dengan konsep pengembangan aplikasi tersebut untuk menjadi one access to digital ecosystem.

“Kami terus berinovasi untuk meningkatkan layanan kepada peserta. Kami tidak hanya fokus untuk mengembangkan manfaat utama dari program, melainkan juga manfaat layanan lainnya yang juga dibutuhkan oleh peserta BPJS Ketenagakerjaan,” jelasnya.

Dalam kesempatan ini ia menyampaikan, saat ini banyak peserta yang beralih ke layanan digital dan didukung oleh fitur JMO yang semakin lengkap. Demikian juga jumlah pengguna aplikasi ini pun terus mengalami peningkatan.

Menurut data, sampai dengan 31 Oktober 2023 JMO telah digunakan oleh 20,9 juta pekerja atau meningkat 15,8 persen dari tahun sebelumnya.

Untuk itu, kata dia, pihaknya berkomitmen untuk terus berinovasi untuk memberikan pelayanan terbaik dan sesuai dengan kebutuhan peserta.

“Kami berkomitmen untuk selalu berinovasi guna memberikan customer experience terbaik agar peserta bisa merasakan kemudahan dan kenyamanan saat mengakses layanan BPJS Ketenagakerjaan, sehingga mereka bisa terus Kerja Keras Bebas Cemas,” kata Roswita.

Sementara Direktur dan founder PT Mercato Digital Asia, Indra Suryawan menyambut baik kolaborasi yang telah terjalin dan berharap hal ini menjadi momentum untuk memperkenalkan beragam produk-produk investasi kepada masyarakat khususnya pekerja.

“Kami berterima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan karena telah memberikan kesempatan kepada Tanamduit untuk berkolaborasi dengan meningkatkan nilai tambah terhadap pengguna aplikasi Jamsostek mobile,” kata Indra.

Ditemui secara terpisah, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Papua Jayapura, Haryanjas Pasang Kamase mengajak peserta untuk mulai mempelajari seluruh instrument investasi yang aman dan terpercaya.

“BPJS Ketenagakerjaan sudah memberikan kemudahan dalam berinvestasi di SBN, karena kami sangat mendukung keinginan peserta untuk hidup layak dan berkecukupan, utamanya dalam memasuki usia pensiun,” ujarnya, Rabu (29/11/2023).