Jayapura,- Gubernur Papua, Matius Fakhiri, menegaskan komitmennya untuk memperbaiki manajemen rumah sakit pemerintah yang dinilai tidak efektif.
Ia berencana mengganti direktur dan manajer rumah sakit yang tidak menunjukkan kinerja memadai, sebagai langkah awal reformasi pelayanan publik di sektor kesehatan. Penegasan itu disampaikan Fakhiri kepada wartawan ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (3/11).
“Manajemen rumah sakit pemerintah saat ini sudah bobrok dan harus kita benahi, bukan hanya di tingkat pimpinan, tapi sampai ke seluruh jajaran manajemen,” tegas Fakhiri
Menurutnya, audit terhadap tiga rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Papua sedang berlangsung dan akan menjadi dasar pengambilan keputusan. “Dua hari ke depan hasil audit keluar, dan saya pastikan akan ada direktur yang diganti,” ujarnya.
Fakhiri juga menyoroti pentingnya pelayanan masyarakat tanpa birokrasi yang berbelit. Ia mengingatkan tenaga kesehatan agar tidak mempersulit masyarakat dengan berbagai syarat administratif sebelum memberikan pelayanan.
“Masyarakat datang untuk dilayani, bukan dilayani dengan pertanyaan soal rujukan dari mana atau BPJS. Layani dulu, baru urus administrasi,” katanya.
Di era kepemimpinannya, kata Fakhiri, Ia tidak ingin ada lagi masyarakat yang merasa diabaikan saat membutuhkan pelayanan kesehatan, sebab itu merupakan tanggung jawab pemerintah.
“Saya harap pembenahan ini akan meningkatkan kualitas layanan kesehatan, sekaligus memastikan bahwa fasilitas kesehatan milik pemerintah berfungsi maksimal sebagai tempat rujukan utama bagi masyarakat di Papua,” katanya.
