Pasific Pos.com
HeadlineOlahragaPON Papua 2021

Emas Pertama Cabor Panahan PON XX, Hari Ini Diperebutkan Papua dan Jatim

Atlet Panahan Papua, Rezza Octavia (kiri) dan Atlet Panahan Jatim, Diananda Choirunisa. (foto Tiara).

Sentani – Memasuki hari ke enam (red.hari ini), kini kembali dimulai perburuan Medali Emas, setelah sebelumnya pertandingan cabang olahraga (Cabor) Panahan dalam perhelatan akbar Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dibuka secara resmi di Venue Panahan Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, pada 29 September 2021, pekan kemarin.

Medali emas pertama Cabor Panahan akan diperebutkan pada nomor individual recurve dan compound. Dimana, tuan rumah Papua dan Jawa Timur akan mengawali pertarungan di nomor individual recurve putri.

Duel antara Diananda Choirunisa melawan Rezza Octavia akan mengawali perebutan medali emas pertama di cabor yang mengandalkan akurasi.

“Ini partai menarik, kami masyarakat Papua menunggu, siapa terbaik diantara mereka berdua. Untuk itu, kami mohon dukungan doa dari seluruh masyarakat Papua, sehingga medali emas pertama Cabor Panahan bisa direbut oleh atlet Panahan Papua,” kata Ketua Panpel Cabor Panahan yang juga sebagai Ketua Harian Pengprov Panahan Papua, Hengki F. Sawaki, SE kepada sejumlah Wartawan.

Hengky Sawaki mengatakan, jika di pertemuan pertama dua punggawa Pelatnas di ajang nasional, Rezza merupakan atlit muda Papua pertama yang berhasil masuk dalam Pelatnas panahan yang diproyeksikan ke Olimpiade Tokyo beberapa waktu lalu.

Sedangkan Diananda lanjut Hengki sapaan akrabnya, merupakan atlet senior yang telah malang melintang di berbagai event internasional.

“Terakhir Diananda tampil di Olimpiade Tokyo di nomor individu putri dan mixed tim bersama Riau Ega Agata Salsabila. Selama pelatnas olimpiade perolehan skoring keduanya tidak jauh berbeda, bahkan jika dibandingkan penampilan keduanya pada perebutan tiket Olimpiade di Perancis, penampilan Rezza tidak kalah dengan Diananda. Sebab ada yang mengatakan bahwa Rezza leading, namun karena tim putri gagal meraih tiket Olimpiade, maka satu tiket Indonesia menjadi milik Diananda peraih medali di Asian Games Jakarta,” ungkap Hengky Sawaki.

Bahkan kata mantan Anggota DPRD Provinsi Papua ini, pertarungan perebutan medali emas hari ini akan melibatkan pelatih-pelatih terbaik saat ini

“Ada Permadi Wibowo, Lilies Handayani dua pelatih yang mendampingi tim Indonesia di Olimpiade Tokyo. Bahkan, Permadi mampu menghantarkan tim putra Indonesia di Olimpiade Tokyo jauh lebih bàik dari tim putri yang dipimpin Lilies,” ujarnya.

Sementara Papua kata Hengky, yang latih adalah Wiryawan Richard Yohanis. Dia ini merupakan salah satu pelatih bertangan dingin yang mampu membentuk tim panahan Papua menjadi salah satu tim yang disegani pada PON XX.

“Kita tunggu strategi dan kematangan mereka mendampingi anak didiknya dalam berburu emas di nomor bergengsi individu recurve. Karena ketenangan dan kematangan atlet menjadi faktor penentu, sebab dorongan dan motivasi pelatih akan memberikan kekuatan bagi sang atlit,” ucapnya.

Namun diatas semua itu, tambahnya, faktor-faktor non teknis juga yang lebih menentukan.

“PON Papua ini akan menjadi sejarah bagi Rezza Octavia dan Alvianto Bagas Prastiyadi, mereka berdua adalah Pemanah masa depan Indonesia,” tandas Hengky Sawaki. (Tiara).