Pasific Pos.com
Papua Selatan

Eksibisi Paramotor Jadi Tonggak Sejarah

Para atlet saat unjuk kebolehan (foto:iis)

MERAUKE,ARAFURA,-Sebanyak 28 atlet paramotor dari 14 provinsi mengikuti eksibisi olahraga paramotor yang berlangsung di Bandara Mopah, Sabtu (9/10) guna memperebutkan 4 medali emas, 4 medali perak dan 4 medali perunggu. Ada 4 mata lomba yang dipertandingkan pada eksibisi kali ini.

Anang Nurhadi Susila saat diwawancara (foto:iis)

Cahyo Alkantana selaku Ketua Umum Paramotor Indonesia mengemukakan bahwa dengan suksesnya eksibisi di Merauke diharapkan paramotor dapat dipertandingkan sebagai salah satu cabor utama di PON Aceh pada tahun 2024 mendatang. Panwasra dari KONI Pusat akan mengevaluasi olahraga ini apakah layak atau tidak untuk dapat dipertandingkan pada PON di Aceh.

“Ada 3 pilar dari paramotor, yakni edukasi, prestasi dan wisata sehingga dapat memberikan hiburan kepada masyarakat yang ingin ikut serta,”ujarnya kepada wartawan usai pembukaan lomba.

Sementara itu Danlanud JA.Dimara, Kolonel (Pnb) Agustinus Gogot Winardi, ST menyampaikan terima kasih kepada bupati dan masyarakat yang telah mendukung kelancaran kegiatan yang akan berlangsung mulai tanggal 9 hingga 12 Oktober 2021 serta memperebutkan 12 medali.

Khusus tanggal 12 Oktober para atlet berencana unjuk kebolehan di perbatasan negara, di Distrik Sota. Pada kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Pengkaji Ketahanan Nasional Lemhanas RI Marsekal Pertama TNI Anang Nurhadi Susila, SE, MM mengemukakan bahwa pelaksanaan eksibisi di Kabupaten Merauke merupakan tonggak sejarah untuk paramotor dan pertama kali dilaksanakan di Papua. Pasalnya, sudah cukup lama bahkan hingga puluhan tahun, para pecinta paramotor memperjuangkan paramotor untuk bisa masuk menjadi salah satu cabor yang dipertandingkan pada perhelatan PON.

Apalagi tidak sedikit kejuaraan dunia yang telah diikuti sehingga jika pihak KONI telah memutuskan bahwa paramotor memang memenuhi syarat maka dapat dimasukkan pada ajang PON. Pada eksibisi kali ini jumlah peserta juga dibatasi mengingat masih pandemi Covid 19. “Jika tidak dibatasi tentunya cukup banyak yang akan ikut dari seluruh Indonesia, hingga 400 lebih atlet paramotor,”jelasnya. Ia mengakui setiap cabor pasti ada resikonya termasuk paramotor. Namun resikonya tergolong kecil karena panitia dan atlet telah melakukan persiapan yang betul-betul matang sehingga berlangsung aman.**