DPR Papua Bersama BI Gelar Rapat Koordinasi Bahas Percepatan Pengembangan KDMP di Papua

Jayapura ,- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua menggelar rapat koordinasi dalam rangka membahas percepatan pengembangan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Provinsi Papua, yang berlangsung di Aula Bank Indonesia Papua, pada Kamis, 18 Desember 2025

Rapat koordinasi ini turut dihadiri Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Papua, Perbankan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), serta Pemerintah Provinsi Papua.

Dalam rapat itu difokuskan untuk membahas kesiapan kelembagaan, pembangunan fisik, hingga model bisnis KDMP agar mampu menggerakkan perekonomian daerah.

Usai rapat, Kepala Perwakilan BI Provinsi Papua, Faturrahman, mengatakan pertemuan tersebut menjadi forum berbagi informasi terkait peran masing-masing pihak dalam mendukung percepatan KDMP di Papua.

“Tadi Perbankan Himbara telah menyampaikan komitmennya untuk mendukung pendirian KDMP secara fisik di beberapa titik. Namun yang perlu dipastikan adalah model bisnis KDMP yang paling tepat diterapkan di Papua,”kata Faturrahman kepada wartawan usai rapat koordinasi.

Faturahman pun menjelaskan, dari 999 KDMP yang telah dilaunching, perlu dipetakan koperasi yang benar-benar siap beroperasi dan mampu mendukung perekonomian daerah, termasuk menopang program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Pembentukan KDMP di Papua memiliki tantangan tersendiri, terutama dari sisi geografis yang berbeda dengan daerah lain. Untuk pembangunan fisik didukung oleh PT Agrinas dan perbankan Himbara, namun yang paling penting adalah kejelasan core business KDMP,” jelasnya.

Selain itu kata Faturrahman KDMP di Papua juga harus memiliki fokus usaha yang jelas, apakah bergerak di sektor pertanian, perikanan, simpan pinjam, atau koperasi niaga, sesuai dengan potensi lokal masing-masing wilayah.

Masih ditempat yang sama, Asisten II Sekda Papua, MB Setiyo Wahyudi, berharap percepatan pembangunan infrastruktur KDMP yang telah dilaunching dapat segera dilakukan. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Papua berencana menyiapkan regulasi pendukung.

“Mungkin dalam bentuk instruksi gubernur atau surat kepada pimpinan kabupaten dan kota untuk mempercepat realisasi KDMP di Papua,” ujar Setyo Wahyudi.

Sementara itu, Wakil Ketua II DPR Papua, Mukry M Hamadi, menegaskan dukungan DPR Papua terhadap percepatan Koperasi Desa Merah Putih.

Politisi PDI Perjuangan itu juga menyebut salah satu kesimpulan rapat adalah mengusulkan kepada Gubernur Papua untuk menerbitkan surat edaran, instruksi, atau peraturan gubernur terkait percepatan KDMP.

“Kami juga berharap jika ada tambahan Dana Otonomi Khusus sebesar Rp2 triliun, KDMP bisa mendapatkan alokasi anggaran,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, DPR Papua akan kembali mengundang PT Agrinas untuk membahas percepatan pembangunan fisik KDMP.

Namun tandas Mukry Hamadi, untuk koperasi yang dijadikan pilot project, seluruh aspek teknis, termasuk rencana bisnis atau business plan, harus dipersiapkan secara matang.

“Kami akan memanggil Agrinas untuk mengecek kondisi faktual di lapangan, termasuk pembangunan gerai atau outlet KDMP. Rapat lanjutan direncanakan akhir Desember 2025 atau awal Januari 2026,” jelasnya.

Dengan demikian, ia juga berharap Gubernur Papua mengeluarkan instruksi kepada bupati dan wali kota agar mendukung percepatan KDMP, termasuk penyediaan lahan, sejalan dengan Asta Cita Presiden dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025.

Kendati demikian, Mukry Hamadi juga menekankan jika pentingnya kepastian core business KDMP agar perbankan memiliki keyakinan menyalurkan kredit.

Menurutnya, dengan dukungan kebijakan pemerintah, termasuk proteksi pasar seperti kewajiban pengadaan bahan program MBG melalui KDMP, koperasi diharapkan dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.

“Koperasi Merah Putih di Papua harus tematik, sesuai potensi daerah, dan memiliki perencanaan yang solid. Dengan begitu, perbankan tidak ragu menyalurkan kredit untuk menggerakkan ekonomi rakyat,” terangnya.

Perlu diketahui bahwa dalam rapat tersebut disepakati sejumlah poin, antara lain sinkronisasi progres pembentukan KDMP di 999 kampung dan kelurahan, dukungan BI dan OJK dari sisi kebijakan makro, penyaluran kredit lunak oleh perbankan Himbara pada 2026, pengawalan DPR Papua melalui kebijakan politik dan regulasi daerah, hingga target 980 KDMP mulai beroperasi pada 2026 dengan pengawasan melalui Peraturan Gubernur Papua yang direncanakan berlaku awal Februari 2026. (Tiara)

Related posts

Pj Gubernur Agus Fatoni Hadiri Malam Pisah Sambut Kodaeral X Jayapura: Tujuan Kita Sama, Membangun Papua

Bams

Telkomsel dan Universitas Cendrawasih Sepakat Akselerasikan Digitalisasi Pendidikan

Fani

TP-TGR Papua Sidangkan 6 Perkara  untuk Pulihkan Rp 1,5 Miliar Keuangan Daerah

Bams

Gelar Kontes Layanan Honda, Acheng Abdul Rohman Wakili Papua di Nasional 2024

Fani

Sapi Bantuan Presiden Layak Menjadi Hewan Qurban

Bams

Papua Siapkan Roadmap Kelautan dan Perikanan, Belajar dari Aceh

Bams

Leave a Comment