Pasific Pos.com
HeadlineKabupaten Jayapura

Dinilai Layak Jadi Pemimpin di Bumi Khenambai Umbay, JMW Diminang Ondoafi

Caption foto : Jhon Manangsang Umani Wally saat di doakan oleh Hamba Tuhan di hadapan para Ondoapi dan Kepala Suku di kediamannya Bukit Foromoko, Kamis (27/10/2022)

Sentani – Teriknya panas matahari disiang hari dengan hembusan angin yang panas sedikitpun tidak menyurutkan semangat dan antusias warga masyarakat adat di Buyakha Bu (Danau Sentani) melintasi Danau Sentani guna mengikut seluruh prosesi peminangan, Jhon Manangsang Umeni Wally (JMW) sebagai seorang tokoh yang dilihat mampu membangun daerah ini kedepan.

Tradisi peminangan pada suku Sentani menceritakan tentang, keluarga besar pihak laki-laki melakukan peminangan terhadap seorang perempuan. Tentu dalam proses peminangan tersebut, pihak yang meminang wajib memberikan symbol atau tanda beruba benda sebagai pertanda mengikat perjanjian peminangan.

Tradisi tersebut kemudian digunakan oleh beberapa Ondoapi dari Daribu (Sentani Timur), Norobu (Sentani Tengah), dan Waibu (Sentani Barat) bersama dengan kepala-kepala suku (Khosero) dan masyarakat adatnya datang meminang JMW sebagai pribadi yang dinilai layak menjadi pemimpin di Bumi Khenambai Umbay.

Proses peminangan berlangsung dalam nuansa adat yang sangat kental, dimana, para Ondoapi datang meminang JMW dari Ondoapi Umandrow Kampung Babrongko dengan simbol atau tanda peminangan berubaha harta warisan leluhur di Sentani yang juga sebagai alat tukar atau alat pembayaran mas kawin tertinggi yakni “Ebha”.
Setelah diminang dari Kampung Babrongko, selanjutnya JMW diarak menggunakan perahu motor tempel melewati Danau Sentani dengan tarian isosolo sampai ke Pantai Yahim, seterusnya diarak menggunakan kendaraan roda dua, roda empat ke kediamannya di Bukit Foromoko Kampung Nendali, Distrik Sentani Timur, Kamis (27/10/2022).

Kedatangan rombongan arak-arak ke Bukit Foromoko, sebelumnya telah dinantikan oleh salah satu tokoh terbaik Papua, Tabi, Jayapura, dan Sentani yakni, Bapak Barnabas Suebu. Suasana penuh haru, sukacita, dan canda tawa terlihat manakalah seorang Bas Suebu dapat berjumpa dengan Ondoapi dan Kepala Suku serta masyarakat adat Buyakha.

Tiba di Foromoko, rombongan arak-arakan di jamu dengan makan dan minum. Usai jamuan, tiga Ondoapi mewakili Daribu, Norobu, Waibu menyampaikan pesan-pesan kepada semua masyarakat yang berkumpul dan bersukacita di kediamannya JMW.

Usai penyampaian pesan-pesan dari Ondoapi, dilanjutkan dengan prosesi mendoakan JMW. Doa tersebut di pimpin oleh, Pdt. Naftali Modouw dan diikuti oleh sejumlah pendeta yang hadir saat itu tetapi juga oleh para Ondoapi dan Kepala Suku.

Ondoapi Kampung Puai, Jakob Fiobetauw kepada awak media mengatakan, pihaknya tertarik dan meminang tokoh seperti JMW karena selain memiliki pengalaman dan pengetahuan yang tinggi, JMW juga paham betul nilai-nilai luhur kepedulian terhadap sesame.
Dikatakan, pihaknya mewakili seluruh masyarakat adat yang mendiami Buyakha Sentani khususnya di Daribu (Sentani Timur) menyatakan bahwa JMW adalah sosok yang memiliki hati yang tulus dalam membantu masyarakat.

“Kami melihat bahwa, Manangsang selalu mengunakan kemampuan, akal budi, hartanya untuk kepentingan banyak orang. Dan sebenarnya itulah yang kami orang Sentani biasa bilang ‘me bere, u bere de do’ (Sosok yang penuh tanggungjawab,” ujarnya.

Senada dengan Ondo Jacob, Ondoapi Kampung Homfolo, Anderson Tokoro mewakili para Ondoapi, kepala suku dan masyarakat adat di Norobu (Sentani Tengah) menjelaskan, jika peminangan bertujuan untuk perkawinan, maka biasanya dari satu suku atau keondoapian datang meminang perempaun dari suku atau keondoapian lain.

“Tetapi kali ini tidak, peminangan kali ini adalah kami satu Sentani datang meminang Pak Dokter John Manangsan Umani Wally untuk menjadi seoarang pimpinan di daerah ini,” tegasnya.

Menurutnya, lewat peminagan ini maka JMW mengembang tanggungjawab yang berat dari para keoandofoloan, apalagi beliau berstatus sebagau Abu Afa Kampung Babrongko.

“Kami jadikan Pak Jhon menjadi Abu Afa umum untuk seluruh Sentani dan dia akan menjadi mandataris untuk membawa aspirasi dari para Ondoapi dan semua masyarakat adat Buyakha ke dalam pemerintahan,” tandasnya.

Artikel Terkait

Refleksi Menyambut HUT GKI ke-67 di Tanah Papua, Membangun “Yang Tidak Kelihatan”

Jems

Monumen Peradaban Baru Papua Menuju “Shalom Papua Emas 2041” Diletakan di Titik Episentrum Bumi

Jems

Terbitkan Buku Jayapura Emas 2030, JMW: Buku ini Suatu Pemikiran yang Lahir Ditengah Masa Sulit

Jems