Pasific Pos.com
HeadlineKota Jayapura

BTM Diteguhkan Sebagai Penatua di GKI Hen Wani Wai Mhorock

Foto bersama Benhur Tomi Mano usai diteguhkan sebagai Penatua di GKI Hen Wani Wai Mhorock.

Jayapura – Sebanyak 34 Penatua dan Syamas Bakal Jemaat GKI Hen Wani Wai Mhorock, Klasis GKI Port Numbay periode 2022 – 2027 diteguhkan.

Salah satunya adalah Tenaga Ahli Mentri Sosial, Benhur Tomi Mano, peneguhan berlangsung pada ibadah Minggu, ( 19/6/2022) yang dipimpin oleh Sekertaris Klasis GKI Port Numbay, Pdt. Piet K. Lewier..

Padahal belum lama ini Benhur Tomi Mano baru saja mengakhiri pelayanan sebagai Penatua di GKI Pniel Kotaraja.

Pnt. Benhur Tomi Mano usai peneguhan mengakui, bahwa dirinya baru saja mengakhiri tugas sebagai penatua dan wakil ketua Jemaat GKI Pniel Kota Raja selama 10 tahun dengan melayani di kebun anggur Tuhan.

“Setelah selesai, saya diminta lagi untuk bisa terlibat dalam pelayanan di GKI Wani Wai Mhorock juga dalam jabatan penatua,” ungkap Pnt. Benhur Tomi Mano.

Maka saya tidak menolak, tapi menerima pekerjaan itu untuk melayani Tuhan. Selain itu BTM juga mengungkapkan dirinya dipercayakan sebagai ketua panitia pembangunan gedung Gereja GKI Hen Wani Mhorock, yang mana pembangunannya sudah mencapai 80%.

Direncanakan pada bulan Agustus mendatang akan dilakukan peresmian untuk gereja digunakan.
“Saya 10 tahun di GKI Pniel Kotaraja dan tidak ada kata istirahat dalam melayani Tuhan,” cetusnya.

Begitu juga dalam pemerintahan setelah menyelesaikan masa jabatan sebagai wali kota Jayapura pada tanggal 22 Mei lalu, saya dipercayakan oleh negara di Kementerian Sosial Sebagai Tenaga Ahli Menteri Sosial untuk melayani masyarakat di bidang rehabilitasi sosial.

Kalau saya menerima tugas di pemerintahan dan diminta dalam pekerjaan Tuhan dan saya tolak maka ini hal yang sangat tidak benar, maka itu saya menerima tugas mulia ini,” ungkap Benhur.

Jadi kembali ditegaskan, melayani pemerintahan selanjutnya juga dalam pekerjaan Tuhan. Saya melayani di Jemaat GKI Hen Wani Wai Mhorock.

“Saya siap melayani dengan tulus ikhlas, walaupun baru tiba dari Jakarta dalam menjalankan tugas di Kementerian Sosial, saya diberikan kekuatan oleh Tuhan untuk hadir mengikuti peneguhan sebagai penentuan,” ujarnya.

Sementara dalam khotbahnya, Pdt. Pit Lewier pada statemen pembuka meminta kita boleh berbahagia, karena pada ibadah ini, 34 Jemaat berada dalam barisan Mejelis Jemaat untuk melayani umat Tuhan di Bakal Jemaat GKI “Hen Wani” Wai Mhorock.

“Tuhan yang kita percaya adalah Tuhan yang maha hebat dan dasyat,” cetus Pit Lewier.

Dalam Masmur 29 lanjut Lewier, Daud dalam puisi doa menulis gemuru atau topan dan badai dan bagi Daud itu adalah suara Tuhan. Dan dibalik kedasyatan topan ada Allah.

“Daud menulis bukan untuk mengajak pembaca melihat topan dan badai, tapi melihat dan mengagumi kebesaran Tuhan dan memuliakan-Nya,” kata Lewier.

Dalam Mazmur 29 ini juga sangat jelas menggambarkan dampak dari suara Tuhan,” imbuhnya.

Pemasmur mengajak supaya kita memuliakan Tuhan, karena Tuhan begitu hebat dan dasyat. Sebagai orang percaha mari kita tunduk dihadapan-Nya.