Pasific Pos.com
Papua Barat

Bangun 10 Pembangkit Listrik Tenaga Surya, PLN Listriki 13 Kampung di Raja Ampat

Warga di Raja Ampat menyalakan listrik.

Raja Ampat – PLN resmi mengoperasikan 10 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk melistriki 13 kampung di wilayah Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Pembangkit dengan total kapasitas 710 kWp digunakan untuk melistriki Kampung Solol, Bianci, Beo, Kalitoko, Wejim Timur, Wejim Barat, Satukurano, Atkari, Limalas Timur, Limalas Barat, Kayerepop, Kapatcol, dan Aduwey.

Total saat ini 80 pelanggan telah dilistriki oleh pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) tersebut. Setiap harinya seluruh PLTS dapat menyuplai listrik untuk masyarakat kampung selama 24 jam penuh.

Mewakili Bupati Raja Ampat, Asisten II Ekonomi Pembangunan Kabupaten Raja Ampat, Noah Komboy menyampaikan rasa terima kasih kepada PLN karena telah menghadirkan listrik untuk masyarakat kampung. Ini merupakan salah satu pelayanan terbaik PLN untuk membantu kegiatan masyarakat menjadi lebih produktif.

“Berkat adanya sinergi yang baik antara PLN dan pihak pemerintah kabupaten, maka penerangan untuk masyarakat dapat terwujud,” ungkapnya.

Noah menambahkan bahwa hadirnya listrik dapat membantu di seluruh bidang baik perekonomian hingga pendidikan. Anak-anak dapat belajar dengan nyaman di malam hari setelah sebelumnya harus menggunakan pelita atau mesin genset untuk menerangi rumah mereka. Dia berharap, seluruh masyarakat di Kabupaten Raja Ampat dapat menikmati listrik dengan nyaman.

“Saya berharap kedepan masyarakat dapat menjaga dan merawat aset yang telah dibangun oleh PLN sehingga manfaatnya dapat terus dirasakan,” tambahnya.

Nele Dimara, salah satu masyarakat Kampung Solol, Raja Ampat juga mengucapkan terima kasih kepada PLN karena telah melistriki kampungnya. “Sebelumnya kami sangat sulit penerangan, tapi dengan hadirnya PLN kami merasa senang dan bangga karena seluruh aktivitas dapat terbantu,” ujarnya.

Sementara itu, Manager PLN UP3 Sorong, Martha Adi Nugraha menjelaskan bahwa proses pembangunan ini dimulai sejak Bulan Februari 2021 hingga mulai diresmikan pada pertengahan April. “Ada tantangan dalam melistriki kampung-kampung ini. Beberapa kampung tidak memiliki dermaga kapal, sehingga mengharuskan pendistribusian material ke lokasi menggunakan speedboat kecil. Namun puji tuhan semua berjalan lancar. Ini merupakan komitmen dan semangat kami dalam menerangi Papua,” ungkapnya.

Sesuai kebutuhan awal pelanggan, rata-rata daya yang terpasang di setiap rumah adalah 900 VA. Masyarakat nantinya dapat melakukan tambah daya jika membutuhkan daya yang lebih besar.

PLN terus berupaya melistriki seluruh wilayah Papua dan Papua Barat. Penggunaan PLTS sebagai pembangkit tenaga listrik menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) merupakan salah satu wujud nyata transformasi PLN pada poin Green. Hal ini juga menjadi upaya PLN dalam meningkatkan bauran EBT di Indonesia. (red)