Pasific Pos.com
Headline

Bakal Gelar Konferensi II APS di Kabupaten Jayapura, Lous Rumayom: Direncanakan Akan Dibuka Oleh Wapres RI

Ketua Umum Analisis Papua Strategis (APS) Lous Deo Calvin Rumayom (tengah) didampingi Ketua Panitia Panitia Pusat Konferensi APS II, Pastor Kato Mauri dan Panitia Penyelenggara Konferensi II APS Dorlince Mehue dan Jhon Manansang Wally serta anggota APS saat memberikan keterangan pers di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (30/9/2023).

 

 

Sentani – Analisis Papua Strategis (APS) bakal menggelar konferensi II yang akan berlangsung di Kabupaten Jayapura tepatnya di Horison Hotel Sentani pada 13-14 Oktober 2023.

Demikian disampaikan Ketua Umum Analisis Papua Strategis (APS) Lous Deo Calvin Rumayom saat menggelar pers conference di Horison Hotel, Sabtu (30/9/2023).

“Konferensi Analisis Papua Strategis yang kedua tahun 2023 ini mengusung tema, ‘Papua Development Strategy’, dengan sub tema, ‘Percepatan Pembangunan Papua menuju Indonesia Emas 2045. Nantinya konferensi ini akan dibuka langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) RI Maruf Amin, yang dipercayakan oleh Presiden RI Joko Widodo sebagai Ketua Tim Percepatan Pembangunan Papua,” kata Lous Rumayom didampingi Panitia Penyelenggara Konferensi APS II Dorlince Mehue dan Ketua Panitia Pusat Konferensi APS II, Pastor Kato Mauri.

Lous Rumayom menuturkan, Analisis Papua Strategis atau APS ini merupakan sebuah komunitas atau wadah yang menghimpun berbagai profesional global, baik yang ada di Papua, di berbagai provinsi-provinsi lain di Indonesia dan juga yang berada di luar negeri.

Dikatakan, Analisis Papua Strategis tidak hanya saja menjadi sebuah komunitas di media sosial dalam hal ini grup WhatsApp (WA).

“Tetapi, komunitas ini berkomitmen untuk ikut berkontribusi dalam rangka percepatan pembangunan di tanah Papua. Yang mana, dulunya hanya satu saja, kemudian menjadi dua dan hari ini telah menjadi enam provinsi,” ujarnya.

“Tentunya, dengan semangat percepatan pembangunan Papua, yang diarahkan sesuai dengan visi misi dari bapak Presiden Jokowi. Maka itu, juga dengan Inpres nomor 9 tahun 2020 itu menjadi motivasi dan juga latar belakang kita dalam mendukung upaya pemerintah dalam percepatan pembangunan di tanah Papua,” tambahnya.

Dia juga menjelaskan, dalam konferensi kedua tersebut, nantinya terdapat 10 forum yang bakal dibuka (dilaksanakan), yakni forum bisnis dan ekonomi perbankan yang mengusung tema, membangun ekonomi rakyat Papua sebagai ide dasar utama.

“Kemudian, yang kedua adalah kami bakal menggelar forum ketahanan pangan dan perubahan iklim global, yang juga akan dilihat langsung oleh UNFAO sebagai mitra APS. Ketiga adalah forum agama dan masyarakat adat, yang juga akan membahas tentang berbagai isu-isu yang ada di lapisan masyarakat kita di tanah Papua,” terangnya.

Sementara forum keempat itu adalah forum sport atau olahraga, yang mana telah di ketahui bersama bahwa di Provinsi Papua juga telah dicanangkan sebagai provinsi olahraga. Maka itu, pihaknya juga ikut berfikir bagaimana penguatan dari sisi regulasinya, dalam rangka menjadikan Papua sebagai provinsi olahraga sesuai dengan segala warisan fasilitas yang telah ditinggalkan atau dibangun oleh bapak Presiden dalam pelaksanaan PON XX 2021 lalu.

Kemudian, forum kelima itu adalah forum anak dan perempuan. Yang mana, kita melihat isu stunting, tetapi juga angka kelahiran dan kematian di Papua, serta kita melihat pentingnya peran perempuan Papua dalam menangani isu depopulasi di Papua.

Selanjutnya forum Keenam itu adalah forum youth atau pemuda, yang membahas tentang bagaimana kesiapan pemuda Papua untuk menjadi bagian dalam upaya atau skema percepatan pembangunan di tanah Papua.

“Tentunya, kita jangan mengabaikan sumberdaya manusia yang ada di anak-anak muda kita, untuk menghandle job-job penting, baik di pemerintahan maupun di sektor swasta dan lain sebagainya,” katanya.

“Terus kita akan membuka forum yang ketujuh itu adalah teknologi Papua, yang akan menghimpun seluruh adik-adik kita yang ada di luar negeri yaitu di Amerika Serikat, Rusia, Kanada dan berbagai negara yang belajar tentang teknologi juga ikut diundang, untuk menyusun identifikasi teknologi-teknologi apa saja yang dibutuhkan masyarakat maupun pemerintah Papua, dalam rangka menyesuaikan diri dengan perubahan global, yang mana semua data sudah terintegrasi dengan sistem digitalisasi secara global,” ungkapnya.

“Forum terakhir yang akan kita buka atau lakukan itu, forum APS Global Partnership yang menghimpun orang-orang yang memiliki kekuatan jejaring, untuk bisa masyarakat kita dalam dunia industri dan perdagangan. Tetapi, juga bagaimana bisa melakukan pendampingan terhadap komunikasi-komunikasi global yang saat ini sudah tidak bisa lagi dibatasi oleh batasan negara apapun,” sambungnya.

Sedangkan forum yang tak kalah penting dan menjadi ikon dalam pelaksanaan Konferensi ke- II APS tahun 2023 adalah forum Otsus, DOB dan RIPP. Jadi, forum ini akan menghimpun para pakar maupun praktisi yang berkecimpung selama 20 tahun dengan pengalaman dalam kebijakan baru menjadi provinsi maupun kabupaten baru dan juga setiap kepala-kepala daerah yang mempunyai rancangan induk pembangunan Papua di level kabupaten.

“Sehingga tidak ada lagi masyarakat Papua yang tidak terurus dalam pelayanan publik seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi kerakyatan, kemudian akses masyarakat dengan perbankan dan juga infrastruktur kampung yang dibutuhkan oleh masyarakat seperti listrik dan internet. Tentunya, kita mengacu pada empat semangat prioritas Otsus yang sudah kita lalui selama perjalanannya 20 tahun ini,” jelas Rumayom.

Ditempat yang sama, Ketua Panitia Pusat Konferensi II APS, Pastor Kato Mauri menyampaikan, pihaknya membantu panitia lokal dalam menginventarisir dan juga menghubungi atau menyiapkan para pemateri atau pembicara, yang diharapkan adalah orang-orang mempunyai hati dan multi talenta yang akan disumbangkan dalam pelaksanaan konferensi kedua tersebut.

“Jadi, mereka dapat sumbangkan dalam bentuk materi-materi maupun ide-ide kreatif dan pada akhirnya akan menolong APS sebagai komunitas yang menjembatani setiap hal yang ingin membangun Papua,” ujarnya.

Sementara itu, Dorlince Mehue selaku panitia pelaksana konferensi mengungkapkan secara teknis pihaknya sudah siap menyelenggarakan konferensi pada tanggal 13 – 14 Oktober mendatang.

Pihaknya juga kata Dorlince, telah melakukan audiens dengan pemerintah Kabupaten Jayapura dan telah mendapatkan dukungan untuk menerima semua tamu undangan yang datang baik tamu lokal, nasional dan luar negeri.

“Oleh karena itu, kami berharap seluruh masyarakat Kabupaten Jayapura dapat menjadi tuan rumah yang baik mendukung panitia, pemerintah daerah dan masyarakat adat untuk membicarakan tentang pergumulan kita sebagai orang Papua,” harap Dorlince.

Ia juga mengungkapkan saat pembukaan nanti, pihaknya telah mengemas satu kegiatan yakni peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Internasional di bukit Foromokho Sentani Timur, Kabupaten Jayapura yang rencananya bakal dilakukan oleh Wapres RI Ma’ruf Amin.

Selain itu, lanjut Dorlince, pada saat acara nanti pihaknya akan menyiapkan sebanyak 40 hingga 50 stand pameran bagi para pelaku UMKM Kabupaten Jayapura di sekitar lokasi pelaksanaan konferensi.

“Supaya semua yang datang bisa melihat inilah kita orang yang hidup di tanah Papua terlebih khusus di tanah Kenambai umbai,” jelas Dorlince.

Sementara untuk masyarakat yang ingin terlibat dalam konferensi tersebut kata Dorlince, dapat mendaftar diri melalui undangan yang bakal disebarkan melalui Watshap Group, media sosial dan media publikasi seperti RRI.

“Jadi bagi para pihak yang berminat untuk mengikuti konferensi ini, silahkan mendaftarkan diri karena undangannya terbatas. Pendaftaran kami buka hari ini sampai tanggal 12 Oktober 2023,” imbau Dorlince.

Artikel Terkait

Dibuka Hari ini, Konferensi APS II Bakal Membahas Berbagai Isu Strategis di Tanah Papua

Jems

Bakal Gelar Konferensi I, Ketua APS: Kita Akan Membahas Isu Strategis Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Papua

Jems