Jawaban Resmi Gubernur atas Pandangan Umum Fraksi DPR Papua Mengenai RAPBD 2026

Jayapura,- Gubernur Papua Matius D Fakhiri secara resmi menyampaikan Jawaban Gubernur terhadap Pandangan Umum Fraksi-Fraksi DPR Papua atas Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Papua tentang APBD Tahun Anggaran 2026 dalam Rapat Paripurna III dalam rangka penyampain jawaban kepala daerah.

Jawaban tersebut dibacakan oleh Wakil Gubernur Papua, Aryoko Rumaropen di Ruang sidang DPR Papua, Kamis 11 Desember 2025.

Guna mencermati pandangan umum yang telah disampaikan oleh fraksi fraksi terhadap peningkatan pendapatan daerah, Gubernur Papua sependapat untuk mencari terobosan baru dalam peningkatan pendapatan daerah melalui pendapatan asli daerah dengan mengoptimalisasi pengelolaan aset daerah, sektor jasa dan pengelolaan sumber daya alam yang bekelanjutan serta melakukan koordinasi, sinkronisasi dan harmonisasi terhadap program program prioritas nasional yang bersinergi dengan progran prioritas daerah.

Dengan demikian, Gubernur Fakhiri menyampaikan apresiasi pemerintah kepada seluruh fraksi DPR Papua atas kritik, masukan, dan dukungan konstruktif dalam pembahasan anggaran tahun 2026.

Wagub Rumaropen menjelaskan bahwa penyusunan RAPBD 2026 mengalami keterlambatan karena adanya kebutuhan penyesuaian terhadap irisan program prioritas nasional dan daerah, serta sinkronisasi dengan visi-misi kepala daerah.

“Seluruh tahapan telah kita lalui sesuai mekanisme penyusunan APBD, namun diperlukan penyesuaian lebih lanjut agar selaras dengan kebijakan pembangunan,” tandas Wagub Romaropen

Optimalisasi PAD dan Pengelolaan Aset Daerah
Menanggapi sorotan fraksi terkait peningkatan pendapatan daerah, pemerintah menyatakan sependapat dan siap melakukan terobosan melalui Optimalisasi pengelolaan aset daerah, Pemanfaatan sektor jasa, Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan dan Harmonisasi program nasional dan daerah.

Namun untuk menjawab Fraksi Golkar, Pemprov menegaskan bahwa pos lain-lain pendapatan daerah yang sah justru mengalami kenaikan sebesar Rp 1,115 miliar pada RAPBD 2026.

Sementara itu, menanggapi Fraksi NasDem, pemerintah memastikan seluruh penyusunan anggaran tetap mengacu pada UU 23/2014 dan peraturan yang lebih tinggi. Penyelarasan penuh baru akan tercapai setelah revisi RKPD 2026 yang disesuaikan dengan RPJMD 2025–2029.

Beban Belanja Pegawai Masih Dominan
Pemprov juga mengakui bahwa belanja pegawai masih mendominasi APBD akibat jumlah ASN yang mencapai 8.160 orang, melebihi kebutuhan ideal sekitar 6.500 ASN.

Namun sebagai solusi, pemerintah akan melakukan Mutasi bertahap ASN ke instansi vertikal, Mutasi ke kabupaten/kota dan provinsi pada DOB (Daerah Otonom Baru) dan Penataan ulang struktur tenaga ASN.

Wagub Fakhiri mengatakan bahwa
Pemprov penerimaan Otonomi Khusus diprioritaskan untuk Peningkatan kualitas pendidikan. Pelayanan kesehatan, Penguatan ekonomi kerakyatan, dan Program yang berdampak langsung bagi Orang Asli Papua (OAP)

Sementara untuk menjawab Fraksi Gerakan Amanat Persatuan (GAP), pemerintah memastikan seluruh proses penganggaran telah terintegrasi digital melalui SIPD.

Sementara soal mitigasi bencana dan kolaborasi infrastruktur padat karya, pemerintah menyatakan sependapat dan akan meningkatkan koordinasi lintas sektor.

Pemprov menjelaskan penurunan pagu RSUD Jayapura disebabkan turunnya dana Otsus secara keseluruhan.

Sementara itu, penggunaan SILPA sebesar 12,04% diarahkan untuk pembiayaan program 2025 yang belum selesai, dan telah dihitung dengan prinsip kehati-hatian.

Pemerintah memberi apresiasi atas pandangan Fraksi PDIP dan memastikan: Komitmen menyelesaikan utang daerah sesuai kemampuan fiskal, Penertiban regulasi dari tahap KUA-PPAS hingga RAPBD, dan Perhatian khusus terhadap larangan penggunaan Ringroad, dana cadangan mitigasi bencana, serta program internet gratis.

Wagub Rumaropen menambahkan, bahwa seluruh tanggapan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menyempurnakan RAPBD Papua 2026 sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Daerah.

“Demikian jawaban dan penjelasan pemerintas atas pandangan umum fraksi fraksi DPR Papu, dengan harapan dapat melengkapi Raperdasi Papua tentang anggaran pendapatan dan belanja daerah 2026, Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kita kekuatan dalam membangun Papua,”tukasnya. (Tiara).

Related posts

Sebanyak 4 Ekor Sapi Bakal Disumbangkan Keluarga Besar DPR Papua di Perayaan Hari Raya Idul Adha

Bams

Pj Gubernur Papua Agus Fatoni Hadiri Pelantikan dan Serah Terima Jabatan DPD GAMKI Papua 

Bams

LPTQ Papua Selenggarakan Pelatihan untuk Pelatih dan Dewan Hakim MTQ 2024

Fani

Pj Gubernur Papua Serahkan Bantuan untuk Rumah Doa Jemaat GIDI Holandia di Doyo Lama

Bams

BPJS Kesehatan Jayapura Apresiasi FKRTL

Fani

Pemprov Papua Usulkan Perubahan Kawasan Hutan Seluas 824 Ribu Hektar

Bams

Leave a Comment