Pasific Pos.com
Ekonomi & Bisnis

Aprindo Sebut Dampak Kenaikan Harga BBM Subsidi Terhadap Produk Ritel akan Terlihat Dua Bulan Kedepan

Ketua Umum Aprindo Papua, Tajudin Reubun. (Foto : Sari)

Jayapura –Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Papua memperkirakan dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terhadap produk ritel akan terlihat dua bulan kedepan.

‘’Mungkin satu atau dua bulan kedepan baru terlihat dampaknya terhadap produk ritel pasca pemerintah melakukan penyesuaian harga,’’ kata Tajudin Reubun selaku Ketua Umum Aprindo Papua, Senin (12/9/2022).

Saat ini, kata dia, beberapa harga komoditi di sejumlah ritel masih stabil, termasuk harga sembilan bahan pokok atau sembako.

‘’Komoditi yang ada saat ini masih stok lama, karena sebelum penyesuaian harga BBM subsidi, para pengusaha ritel melakukan pengadaan barang untuk ketersediaan satu bulan,’’ ucapnya.

Meski memperkirakan mengalami kenaikan harga, namun Tajudin memastikan bahwa yang terdampak hanya item tertentu.

‘’Tidak semua harga komoditi di ritel mengalami kenaikan pasca harga BBM subsidi disesuaikan, hanya item tertentu, seperti sembako,’’ kata Tajudin.

Terkait daya beli masyarakat, Tajudin mengatakan, masih stabil dan belum berdampak pada kenaikan harga BBM subsidi.

‘’Trafik pembeli di setiap ritel masih stabil. Tidak berpengaruh, masyarakat masih belanja terus, yang harus dijaga ketersediaan barang yang dibutuhkan masyarakat,’’ ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah telah melakukan penyesuaian harga BBM subsidi pada 3 September 2022 untuk jenis pertalite dan solar serta BBM non subsidi Pertamax.

BBM jenis Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Sementara untuk jenis JBT (Solar) dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. (Sari)