Dua Pekan Lakukan Misi Kemanusiaan Di Aceh Utara, Untung Sangadji Apresiasi Gerak Cepat Tim Artha Graha Peduli
ACEH UTARA-Kurang lebih dua pekan berada di Aceh Utara, Kapolres Aceh Utara masa jabatan 2016-2018 dan Kapolres Merauke masa jabatan 2020-2022, AKBP (Purn) Ir. Ahmad Untung Surianata, M.H (Untung Sangadji) masih fokus dengan misi kemanusiaannya bersama tim Artha Graha Peduli di Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh.
Tidak lama lagi ia akan segera mengakhiri misi kemanusiaannya membantu korban banjir melalui Artha Graha Peduli. Namun misinya tidak berarti berhenti sampai di situ saja karena akan berjalan secara berkelanjutan selama masa pemulihan di lokasi bencana berlangsung.
Ia akan kembali ke daerahnya di Jakarta untuk melakukan tindak lanjut dan akan terus berkoordinasi dengan timnya yang ada di Aceh Utara. Bekerja bersama Artha Graha Peduli sangat membantu dirinya dalam memberi perhatian kepada warga yang mengalami penderitaan akibat bencana banjir.
Suka duka telah dilalui Untung bersama tim Arha Graha Peduli Aceh selama berbagi kasih namun semua itu menjadi pengalaman berharga untuk lebih banyak bersyukur dan peduli kepada orang lain. Medan berat dan terbilang sulit kerap ditemui di lapangan, ditambah lagi cuaca buruk akibat hujan seringkali turun dengan deras dan begitu tiba-tiba.
Namun dirinya tetap bersemangat untuk dapat menyalurkan amanah dari pihak Artha Graha sampai ke tangan pengungsi dengan selamat. Sesekali ia harus berjalan sedikit tertatih dan ekstra hati-hati karena jalan yang berlumpur juga licin. Belum lagi harus terhalang begitu banyaknya limbah banjir. Kepada Pasific Pos via telepon, Rabu (24/12), Untung menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pihak Artha Graha Peduli dan juga tim relawan yang begitu memperhatikan para korban.
Menurutnya, apa yang dilakukan pihak Artha Graha sangat bermanfaat bagi warga dan menjadi catatan khusus tentang pentingnya kebaikan dan keikhlasan kepada orang lain yang membutuhkan, dimanapun berada. Seperti halnya yang dilakukan oleh mantan Kapolres Aceh Utara ini, meskipun sudah bertahun-tahun meninggalkan daerah tempat ia bertugas dulu, perhatian tetap rutin diberikan.
“Tentunya semakin banyak yang membantu akan semakin baik. Para relawan, pemerintah dan berbagai pihak yang memiliki kepedulian sama sudah berupaya melakukan yang terbaik demi saudara-saudara kita di Aceh. Termasuk pihak Artha Graha Peduli yang bergerak cepat memberikan bantuan. Koordinasi dengan pihak Artha Graha juga terjalin dengan sangat baik selama kita berada di lokasi bencana,”jelas Untung.
Ia menjelaskan, tim Artha Graha Peduli selalu bersemangat dan solid demi bangsa yang terdiri dari anak-anak pesantren Panton Labu Aceh Utara. Sekilas ia menceritakan tentang kondisi rumah warga masih tinggal di rumah plastik untuk sementara. Pasalnya, rumah mereka hilang diterpa air dan lumpur yang sangat deras. Dengan rumah darurat seperti itu maka ketika ada banjir susulan mereka bisa cepat melarikan diri.
Warga juga sabar menunggu kondisi benar-benar pulih untuk kembali membangun rumah di tempat semula. Tidak kenal waktu, Untung bersama tim Arta Graha Peduli menyisir lokasi bencana bahkan hingga malam hari. Berbekal cahaya penerang seadanya, ia mengecek rumah-rumah yang hancur dan berdiskusi terkait kendala dan apa saja yang menjadi kebutuhan warga.
Untung menjelaskan, ada satu wilayah dengan jarak 100 meter ke belakang, rata-rata rumah sudah roboh karena mendapat tekanan air dan lumpur yang sangat kuat. Warga masih terbawa duka yang sangat mendalam dan pemandangan ini benar-benar menyentuh nurani. Bahkan warga mengaku selama tinggal bertahun-tahun di kawasan tersebut termasuk kakek nenek mereka, belum pernah mengalami banjir separah ini.
“Ayo kita bantu saudara-saudara kita dengan apapun yang kita bisa agar mereka tidak merasa sendiri menghadapi situasi yang sangat memprihatinkan seperti ini. Semua adalah saudara kita seperti juga yang lainnya, tanpa kita lalu siapa lagi yang bisa diharapkan. Jangan melihat apa yang kita bawa, tapi rasakan kepedulian cinta dan kasih sayang kita, Arta Graha Peduli untuk saudara semua di Indonesia,”ungkap Untung.
Berikut jadwal kegiatan Untung dan tim Artha Graha Peduli selama di Aceh Utara. Pada tanggal 12 Desember 2025 melakukan pembagian 504 paket sembako di Desa Alue Bili Rayeuk dan Desa Pucok Alue Kecamatan Baktiya Barat. 13 Desember 2025 pembagian 504 paket sembako di Desa Blang Pha, Desa Ulee Rubek dan Desa Alue Serdang Kecamatan Seunuddon.
16 Desember 2025 pembagian 504 paket sembako di Desa Alue Krak Kaye dan Desa Paya Tukai Kecamatan Langkahan, 19 Desember 2025 membagi 504 paket sembako di Desa Lhok Meureubo dan Lhok Bringen Kecamatan Jambo Aye, 20 Desember 2025 pembagian 504 sembako di Desa Ulee Rubek Barat dan Lhok Puuk Kecamatan Seunuddon.
Selanjutnya pada 21 Desember 2025 kunjungan dan pembagian sembako ke pengungsian Lampuuk Kecamatan Seunuddon. “Ini kampungnya Mualem ( Gubernur ) dan di wilayah ini belum ada bantuan sembako. Malamnya kita masih lanjut ke Lampuuk untuk mengecek rumah-rumah yang dindingnya hanya terbuat dari kain bekas baliho dan papan bekas yang mereka pungut dari limbah banjir, ” jelas Untung.
Ia menambahkan, belum lama ini yaitu pada tanggal 22 Desember 2025, pihaknya membagikan susu untuk balita sebanyak 25 karton. Diakui ia sangat tersentuh melihat banyak anak yang hanya bisa duduk terdiam dan nampak lemas di tempat penampungan, sama sekali tidak tersenyum atau beraktivitas.
Ia dapat memaklumi kondisi yang ada. Bagaimana tidak sedih, rumah sudah hilang disapu banjir, pakaian cuma di badan, mandi ala kadarnya dan makan hanya sedapatnya saja. Mirisnya, karena susah air warga hanya makan mie instan mentah secara beramai-ramai. Tidak hanya itu, bahkan seharian penuh pihaknya berada di pesisir Pantai Ulee Rubek Barat Seuneddon membagikan mie instan yang masyarakat butuhkan serta biskuit, wafer dan susu balita.
Daerah pantai ini terkena terjangan air dari gunung dan dihantam ombak akibat abrasi yang cukup parah hingga meluas ke perkampung. Bahkan banyak perahu hanyut dan masuk ke perkampungan penduduk Ule Rene Barat.
Tanggal 23 Desember 2025 Untung juga membagikan sembako ke tempat yang memang kurang mendapat kunjungan dengan memperbanyak susu hingga 30 karton untuk anak-anak. “Tetapi orang dewasa juga banyak yang minta, termasuk wafer coklat. Jadi bukan cuma mie instan. Sekali drop 504 bungkus dan kita lakukan hingga dua kali drop setiap hari di tempat pengungsian yang memang sudah bisa menerima kehadiran kita, ” terang Untung.(Iis)
,
