Wacana Pemberian Izin Travel Trayek Manokwari – Teluk Bintuni Berujung Polemik

Manokwari – Ratusan sopir lintas Manokwari – Kabupaten Teluk Bintuni meradang setelah adanya kabar akan ada pemberian izin operasi travel trayek angkutan Manokwari – Teluk Bintuni, Papua Barat oleh pemerintah.

Ketua Komunitas Hilux Manokwari – Teluk Bintuni dan Lintas Papua Barat Bapak Nofti dengan tegas menolak rencana jasa travel tersebut.

Diakuinya, jasa angkutan mobil lintas kabupaten telah dirintis pihaknya bersama komunitas sedari awal, sehingga jika adanya travel masuk dan turut mengambil penumpang trayek lintas kabupaten tersebut maka sangat menganggu stabilitas yang telah berjalan.

“Kami bersama rekan- rekan yang merintis moda transportasi Manokwari- Bintuni ini dari awal, dulu saat masih pakai hardtop hingga sekarang pakai Hilux. Kami berkomitmen untuk saling menjaga dan menertibkan. Ini adalah piring makan kami, sehingga jika ada yang masuk lagi (travel) sama saja menganggu piring makan kami,” tegas Nofti.

“Saya selaku ketua menegaskan bahwa tidak ada lagi angkutan lain yang masuk, misalkan travel dan lainnya yang sejenis. Kami tegaskan lagi bahwa kami menolak untuk ada angkutan lain trayek Manokwari- Bintuni. Jangan ada yang mau mengambil keuntungan dari ini,” ucapnya.

Pihaknya siap mendukung pemerintah baik kabupaten maupun provinsi berkaitan dengan penertiban maupun retribusi yang mungkin dikenakan.

“Kami mendukung pemerintah jika mau ada penertiban, mungkin soal PAD (Pendapatan Asli Daerah,red) itu kami siap. Kami ada juga untuk membantu pembangunan daerah ini,” katanya.

Diakuinya, saat ini pihaknya sedang mengurus legalitas komunitas, sehingga kedepan kami memiliki organisasi yang solid dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Sementara kami urus untuk akta dan berkas lainnya. Kami harapkan bisa terdaftar di pemerintah. Ini adalah bukti komitmen kami untuk mendukung program pemerintah, dan harapan kami, pemerintahan juga mendukung kami,”ucapnya.

Wakil ketua Komunitas Hilux Manokwari – Teluk Bintuni, Hamzah menyampaikan hal serupa. Dirinya berharap pemerintah kabupaten maupun provinsi tidak mengeluarkan ijin bagi Travel untuk melakukan aktivitas jasa angkut Manokwari – Teluk Bintuni.

“Karena kalau travel masuk, maka akan sangat menganggu aktivitas kami yang selama ini berjalan baik. Kasihan masih banyak anggota kami yang baru saja mulai dan memiliki tanggungan. Jangan sampai kami para sopir gulung tikar dengan adanya travel,” ucapnya.

“Kami sangat berharap kepada pemerintahan baik kabupaten Manokwari maupun Provinsi untuk tidak memberikan ijin kepada travel. Kami harap apa yang kami sampaikan ini bisa didengar dan dianulir,” imbuhnya.

Diakuinya bahwa selama ini aktivitas jasa angkutan mobil Hilux Manokwari – Teluk Bintuni berjalan baik, pelayanan yang diberikan para sopir yang tergabung dalam komunitas juga sangat baik, dan masyarakat juga senang dengan pelayanan yang diberikan.

“Mohon aspirasi kami ini bisa didengar, dan apa yang menjadi harapan kami bisa diterima pemerintah,” kata Hamzah.

Related posts

Saksi Baharudin Sebut Nama Rafael Fakhiri dalam Sidang Lanjutan Korupsi Dana PON Papua

Fani

Jelang Putusan MK, Pj Gubernur Papua Ajak Warga Jaga Ketertiban

Bams

TK Santa Maria Goreti Sukses Antarkan 112 Anak Didik ke Sekolah Dasar

Bams

Yayasan Teker Harapan Papua Siap Jadi Pilot Project Program MBG

Bams

Gerak Cepat Fauzun Nihayah Pasca Dilantik Sebagai Ketua HKJSM Merauke, Rangkul Paguyuban Nusantara Demi Ciptakan Kamtibmas

Bams

Revisi UU TNI untuk Perkuat Pertahanan Negara dan Profesionalisme Prajurit

Fani

Leave a Comment