Jayapura,- Manajemen Persipura Jayapura resmi menunjuk Rahmad Darmawan sebagai pelatih kepala menggantikan Ricardo Salampessy.
Penunjukan ini menandai kembalinya sang pelatih kawakan ke kursi pelatih “Mutiara Hitam”, julukan Persipura, setelah 20 tahun sejak keberhasilan bersejarah membawa klub menjuarai Liga Indonesia pada tahun 2005.
Saat itu, Rahmad Darmawan sukses memimpin skuad yang dihuni pemain-pemain bintang seperti, Eduard Ivakdalam, Jeck Komboy, Boaz Solossa dan Christian Lenglolo meraih gelar juara nasional pertama dalam sejarah klub, sekaligus menambahkan satu bintang di dada jersey kebanggaan Persipura.
Kini, Coach RD dihadapkan dengan tantangan baru, membawa Persipura kembali promosi ke Liga 1, setelah terseok-seok di Liga 2 Pegadaian Championship 2025.
Namun, penunjukan ini juga memunculkan pro dan kontra. Pengamat sepak bola Papua sekaligus mantan kapten Persipura, Fernando Fairyo, memberikan tanggapannya terkait keputusan manajemen.
Ia mengapresiasi langkah yang diambil, namun juga menyebut bahwa Persipura “sedang berjudi” dengan mendatangkan pelatih berusia 59 tahun itu.
“Saya apresiasi manajemen dengan mendatangkan Coach RD. Tetapi, performanya belakangan ini sedang menurun. Terakhir beliau melatih Barito Putera dan tidak mampu menyelamatkan mereka dari degradasi ke Liga 2. Saat ini Barito menjadi rival langsung Persipura memperebutkan tiket promosi,” ungkap Nando saat dikonfirmasi, Senin (13/10) sore.
Nando menilai kondisi skuad Persipura saat ini sangat berbeda dibandingkan era keemasan tahun 2005. Komposisi pemain yang terdiri dari banyak pemain muda dan minimnya pengalaman dinilai sebagai pekerjaan rumah besar bagi Coach RD.
“RD dulu bawa Persipura juara, tapi situasi sekarang sudah jauh berbeda. Tim saat ini inkonsisten, dan pemain-pemain muda masih butuh banyak pengalaman dan pembinaan. Ini tantangan besar,” tambahnya.
Meski demikian, ia tetap berharap kehadiran Rahmad Darmawan bisa membawa energi positif dan perubahan nyata untuk tim. Namun, ia juga mengingatkan bahwa kesuksesan pelatih tak hanya bergantung pada strategi, tetapi juga pada kesiapan dan konsistensi para pemain di lapangan.
“Sepak bola pada akhirnya berbicara hasil. Kehadiran RD bisa jadi harapan, tapi juga bisa jadi bumerang jika tidak mendapat dukungan penuh dari pemain. Kita semua tentu berharap yang terbaik,” katanya.
Nando mengajak seluruh pecinta sepak bola di Papua untuk bersatu mendukung pelatih anyar mereka. “Mari kita dukung dan doakan bersama Coach RD. Semoga beliau bisa menciptakan sejarah baru untuk Persipura dan mengembalikan kejayaan sepak bola Papua,” tutupnya.
Coach Rahmad Darmawan sendiri dijadwalkan akan memimpin sesi latihan perdana pada Selasa (14/10), dalam persiapan menghadapi laga penting melawan Persiba Balikpapan, Minggu (19/10) mendatang.