Pasific Pos.com
Ekonomi & BisnisHeadline

Feskop Papua Pertegas Peran Kopi sebagai Komoditas Pemersatu Masyarakat

Peserta Feskop Papua ke=8.

Jayapura – Festival Kopi (Feskop) Papua ke-8 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia berhasil mencatatkan transaksi senilai Rp1,14 miliar selama tiga hari pelaksanaan, dari 20 hingga 22 September 2025 di Kota Jayapura.

Kegiatan ini dihadiri sekitar 38 ribu pengunjung dan melibatkan 62 tenant UMKM serta 7 petani kopi lokal.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman, menyampaikan bahwa Feskop tidak hanya berperan sebagai ajang promosi kopi lokal, namun juga menjadi penggerak ekonomi riil daerah. Salah satu indikatornya adalah capaian pembiayaan business matching sebesar Rp11,85 miliar.

“Penerimaan masyarakat terhadap sistem pembayaran digital juga menunjukkan tren positif, dengan 12.998 transaksi QRIS senilai Rp726,25 juta,” ujar Faturachman, Selasa (23/9/2025).

Dia menambahkan, layanan penukaran uang melalui kas keliling selama acara juga mencapai angka Rp354 juta.

Feskop Papua tahun ini diperkuat dengan rangkaian pre-event strategis yang mendorong perluasan pasar kopi Papua ke kancah global. Dalam ajang Papua Coffee Week di Jepang, Bank Indonesia menghadirkan delapan varian kopi Papua, terdiri dari tujuh jenis Arabika dan satu Robusta.

Selain itu, pada kegiatan Business Matching di World of Coffee Jakarta, tercatat potensi transaksi senilai Rp1,6 miliar, sementara dalam gelaran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025, kopi Papua dilirik pasar internasional dengan permintaan ekspor ke Arab Saudi, Amerika Serikat, dan Tiongkok mencapai 1,5 ton green beans dan 80 kilogram roasted beans.

Keberhasilan Feskop ke-8 mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Provinsi Papua. Penjabat Sekda Papua, Suzana Wanggai, menyatakan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari kolaborasi lintas sektor yang mampu menghasilkan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat Papua.

Mengusung tema “Dari Gunung, Lembah, Pantai, hingga Pasar Global”, Feskop Papua menegaskan peran kopi sebagai komoditas pemersatu masyarakat Papua sekaligus sebagai produk unggulan yang berpotensi besar mendukung ekspor nasional.