Pasific Pos.com
Ekonomi & Bisnis

Upaya PLN Tingkatkan Perekonomian Maluku dan Papua

Foto bersama Direktur Management Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Wiluyo Kusdwiharto foto bersama di salah satu GI di Maluku. (Foto : Istimewa)

Maluku – PT PLN (Persero) gencar tingkatkan elektrifikasi ke seluruh pelosok negeri hingga Indonesia Timur. Sepanjang tahun 2022, PLN berupaya mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam penyelesaian proyek yang ada di wilayah Maluku dan Papua.

Hingga akhir tahun 2022, melalui Unit Induk Pembangunan Maluku dan Papua, PLN telah selesai membangun Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dengan total sepanjang 99,97 kilometer sirkuit (kms) dan Gardu Induk (GI) dengan total kapasitas sebesar 170 Megavolt Ampere (MVA).

Dengan proyek antara lain SUTT 150 kV GIS Passo – GI Sirimau, SUTT 150 kV GIS Passo – GI PLTMG Ambon Peaker, GI Namlea 30 MVA, GI Masohi 30 MVA, GI Sofifi 30 MVA, GI Malifut 20 MVA, dan GI Tobelo 30 MVA di wilayah Maluku dan Maluku Utara. Sementara di Wilayah Papua proyek antara lain SUTT 150 kV GI PLTMG Timika – GI Timika dan GI Pomako 30 MVA.

Direktur Management Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Wiluyo Kusdwiharto menyampaikan bahwa peningkatan keandalan listrik di Indonesia Timur merupakan tonggak awal dimulainya pembangunan dan investasi yang bertujuan untuk menumbuhkan tingkat perekonomian suatu daerah.

Untuk itu, kata Wiluyo, PLN telah menargetkan proyek yang ada di Pulau Buru yaitu GI dan SUTT Namlea – Namrole akan selesai pada bulan September 2023, sementara GI dan SUTT Piru – Kairatu – Masohi yang ada di Pulau Seram akan selesai pada bulan Maret tahun 2024.

“Sejak saya masuk di direktorat manajemen proyek, dibenak saya ingin perkuat sistem kelistrikan di Indonesia, termasuk di Maluku dan Papua,’’ kata Wiluyo didampingi General Manager UIP Maluku dan Papua, Sukahar dan General Manager UIW Maluku dan Maluku Utara Awat Tuhuloula saat berkunjung ke beberapa proyek yang sedang dalam masa konstruksi di Pulau Buru, Maluku, Senin (6/2/2023).

Ia mengatakan, saat ini, PLN sedang gencar menyelesaikan proyek guna memberikan kelistrikan yang andal. Dengan adanya listrik yang andal di suatu daerah, mampu menumbuhkan perekonomian suatu daerah melalui pembangunan dan investasi.
Dalam kesempatan yang sama, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Maluku dan Papua, Sukahar menambahkan bahwa proyek yang ditargetkan selesai pada September 2023 dan Maret 2024, progresnya mencapai 40 hingga 80 persen.

Hingga awal tahun 2023 ini, sudah berdiri 165 tower dari total 234 tower untuk jalur SUTT GI Namlea – GI Namrole (Pulau Buru) dengan nilai progres 80,45 persen.

‘’Sementara di Pulau Seram, untuk jalur SUTT GI Masohi – GI Kairatu sudah berdiri 104 tower dari 275 tower dengan nilai progres 52,41 persen dan untuk jalur SUTT GI Kairatu – GI Piru ada 40 tower dari total 123 tower dengan nilai progres 44,75 persen,” kata Sukahar.

Sukahar menambahkan bahwa sistem tenaga listrik pada umumnya terbangun dari tiga fungsi utama, pertama pembangkit, kedua transmisi yang berupa SUTT dan gardu induk (GI), dan ketiga distribusi.

Sementara itu, sistem kelistrikan di wilayah Maluku dan Maluku Utara memiliki total beban puncak sebesar 235,7 MW dengan Daya Mampu 334,73 MW dan sistem kelistrikan di wilayah Papua dan Papua Barat memiliki total beban puncak sebesar 430,38 MW dengan Daya Mampu 565,84 MW.

Selain itu, pelanggan PLN juga semakin meningkat dengan jumlah pelanggan saat ini sebanyak 744.187 di wilayah Maluku dan Maluku Utara dan sebanyak 792.272 pelanggan di wilayah Papua dan Papua Barat yang terdiri dari pelanggan rumah tangga, pemerintahan hingga bisnis dan industri.

“Proyek yang telah selesai di tahun 2022 tentu kami laksanakan dengan pengawasan kualitas dan waktu yang sangat ketat, serta penerapan aspek K3 guna menghindari resiko kecelakaan kerja. Maka dari itu, sesuai dengan momen bulan K3 kali ini,’’ ucapnya.

Ia mengucapkan terimakasih atas kerja keras pejuang kelistrikan PLN UIP Maluku dan Papua, serta peran aktif dan dukungan pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga hukum, stakeholder dan seluruh elemen masyarakat yang telah mensukseskan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini.