Pasific Pos.com
HeadlineKota Jayapura

TPQ Babussalam Batu Putih Kembali Gelar Syukuran Khatanan Qur’an

Ustadz Muhammad Anas saat mendampingi 9 khatimin dan Khatimat untuk mengikuti Khotmil. (foto Tiara)

Ustadz Anas : Jangan pernah Tinggalkan Sholat dan Tetap Menjaga Keutuhan Al-Qur’an

Jayapura : Khataman Qur’an merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilakukan
Oleh panitia penyelenggara Khotmil Qur’an “TPQ Qhotmil Qur’an” Kota Jayapura, yang mana setiap tahun dilaksanakan dengan penuh khimad dan kekeluargaan tapi juga sebagai salah satu ajang menjalin silaturahmi.

Seperti kali ini, TPQ Babussalam Batu Putih Jayapura kembali menggelar syukuran Khatanan Al-Quran Intihan Santri Angkatan ke- 4 Metode Qiroati, Periode 1444 H/2022 Masehi, dengan menghadirkan 9 Santri TPQ Babussalam Batu Putih Jayapura, yang berlangsung di Masjid Babusalam Batu Putih Jayapura, Minggu, 21 November 20222.

Bahkan, kegiatan ini juga dihadiri Koordinator Qiroati Cabang Biak Numfor Ustadz Rianto Rahmat, Kepala TPQ Babussalam Batu Putih, Ustadz Muhammad Anas dan perwakilan Santri, Ketua BKM Masjid Babussalam, Imam Masjid Babussalam, Ustadz Khalid El Balusi. Serta puluhan Jemaat Masjid Babussalam Batu Putih ikut ambil bagian memeriahkan moment tersebut.

Adapun nama nama peserta Khatimin Khatimat, Periode 1444 H/2022 Masehi yakni ananda Muhammad Ardiansyah, Faizul Haqiqi, Muhammad Aufar Zul Arsyil, Muhammad Asari, Akmal K. Hamzah, Muhammad Fajrin, Muhammad Zaky Rafael Nasuha Alam, Nadira Maghfiratul Putri dan Alm. Faizah Asri.

Kepala TPQ Babusalam Batu Putih Jayapura, Muhammad Anas dalam sambutannya mengatakan, bahwa maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai wahana dan sarana untuk ajang silaturahmi bermuwajaha dan sarana untuk menjalin tali persaudaraan serta keakraban diantara kita semua.

“Perlu diketahui bahwa dengan adanya Khotmil ini merupakan ucapan tanda syukur kita kepada Allah SWT. Sekaligus untuk memberikan motivasi kepada Khatimin Khatimat yang telah berjuang untuk mengikuti ujian. Baik ujian secara Lembaga maupun ujian Korcab dan Alhamdulillah dengan izin Allah mereka dinyatakan lulus semua dengan baik, sehingga pada hari ini kita adakan Khotaman,” kata Ustadz Muhammad Anas dalam sambutannya disela sela acara syukuran Khatanan Qur’an Santri TPQ Babussalam Batu Putih.

Pada kesempatan itu, ia pun berpesan kepada para Khotimin Khotimat jangan pernah meninggalkan Sholat bila perlu pegang terus Al-Qur’an untuk mengamalkannya. Karena Al-Qur’an adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallahu Allahi Wassalam dengan perantaraan Malaikat Jibril dan Al-Qur’an merupakan mukjizat Nabi Muhammad SWA yang terbesar.

Oleh sebab itu lanjutnya, kita sebagai umat Muslim mempunyai kewajiban khusus untuk menjaga keutuhan Al-Quran.

“Kewajiban tersebut diantaranya membacanya sesuai dengan tuntutan ilmu Tajwid menyampaikan kepada orang lain yang dirasa belum mengerti walaupun satu ayat,” jelasnya.

Ditegaskan, mengaji itu penting tetapi bukan yang penting mengaji. Jangan wariskan Al-Qur’an yang salah karena yang benar itu mudah. Sebab tidak semua orang boleh mengajar metode Qira’ati tetapi semua orang boleh diajari metode Qira’ati.

Bahkan kata Ustadz Anas, sapaan akrabnya, metode Qira’ati tidak pernah mangatakan, akan tetapi Qira’ati menjanjikan hasil terbaik.

Namun demikian, Ustadz Muhammad Anas mengucapkan terimakasih kepada seluruh panitia yang sudah membantu mensukseskan jalannya acara ini. Mudah mudahan Allah SWT membalas kebaikan kita semua, Amin Yo Robbal Alamin.

“Terimakasih pula kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pelaksanaan Khotaman ini, baik dalam moril maupun dalam pemberian material. Mohon maaf sebesar besarnya kepada semua pihak, khususnya kepada wali santri apabila ada kesalahan, kami mohon dimaafkan,” ujar Ustadz Anas.

Tampak 9 Khatimin dan Khatimat usai menerima Ijazah dan Penghargaan dari Ustadz Muhammad Anas. ( foto Tiara)

Sementara itu, sambutan Wali Santri yang diwakili oleh Ibu Ratmaini mengungkapkan, sebagai orang tua merasa bersyukur sekaligus bangga atas capaian putra putri kami dalam mempelajari bacaan Al-Qur’an, sehingga hari ini dinyatakan Khatam.

“Mudah mudahan ini merupakan awal yang baik sekaligus pertanda bahwa TPQ Babussalam Batu Putih memiliki komitmen dalam membangun dan memajukan masyarakat yang Islami. Dan mudah mudahan ini bisa menjadi contoh bagi adik adiknya yang sedang mempelajari bacaan Al-Qur’an agar memiliki semangat, sehingga dapat mencapai seperti apa yang telah dicapai oleh kakak – kakaknya pada hari ini,” tutur Ibu Ratmaini yang merupakan ibu dari Santri anada Akmal K. Hamzah.

Dikatakan, ini semua juga berkat kesabaran dan ketekunan dari Pak Ustadz Muhammad Anas serta dukungan dari warga lebih khusus dari Jemaat Babussalam Batu Putih, sehingga kegiatan syukuran ini berjalan dengan lancar dan sukses.

“Kami sebagai orang tua Santri hanya bisa mengucapkan banyak terimakasih, semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan dan imbalan rezeki yang melimpah kepada Ustadz dan Ustadzah TPQ Babussalam,” imbuhnya.

Untuk itu, mewakili orang tua Santri, Ratmaini menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut memberikan dukungan terhadap TPQ Babussalam Batu Putih, mudah mudahan TPQ Babussalam Batu Putih ini dapat tumbuh dan berkembang dengan baik seperti yang diharapkan.

“Harapan kami kedepannya, TPQ Babussalam dapat merubah kehidupan masyarakat menjadi lebih baik lagi sesuai dengan tuntutan agama Islam,” ucapnya.

Khatimin dan Khatimat foto bersama kedua orang tua sebagai wali Santri. (foto Tiara).

Hanya saja, ditengah tengah kegiatan syukuran Khotmil ini sempat diwarnai kesedihan dan keharuan mendalam, pasalnya salah satu Khatimat atas nama ananda Faizah Asri tak ada ditengah tengah Santri lainnya untuk menerima Ijazah dan penghargaan sebagai salah satu Khotmil terbaik pertama dari Khatimin Khatimat, karena terlebih dulu ia menghadap sang Khaliq atau Allah SWT pada beberapa hari lalu.

Sementara Hafiz terbaik atau juara kedua diberikan kepada ananda Muhammad Aufar Zul’ Arsyil dan juara ketiga diberikan kepada ananda Faizul Haqiqi.

Sementara itu, selaku Pimpinan Metode Qira’ati Cabang Biak Numfor, Ustadz Rianto Rahmat dalam tauzianya mengingatkan bahwa kematian itu tidak perlu dicari atau dinanti dan kematian tidak perlu di takuti sebab suatu saat kematian akan datang sendiri.

“Kita hidup ini hanya menunggu kematian, tinggal bagaimana manusia itu menunggu kematian dengan apa bisa dengan baca Al-Qur’an tapi juga ada yang bisa penuh kemakziatan. Tapi yang perlu kita antisipasi adalah bagaimana setelah mengalami kematian tadi,” ujar Ustadz Rianto Rahmat, mengingatkan.

Bahkan tandas Ustadz, karena sesuatu yang ada di dunia ini akan dipertanggungjawabkan besok setelah kita mengalami kematian.

“Dan saya yakin bahwa ananda Faizah Asri ini adalah anak yang soleha. Kenapa? Karena tanda tanda anak yang soleha adalah anak yang bisa membaca Al-Qur’an dengan baik. Karena saya yang menguji jadi tahu kwalitasnya dia, yang bacaan Al-Qur’annya sangat baik dan lancar. Maka dari itu, Faizah Asri ini adalah anak ahli Syurga. Karena ciri ciri orang ahli Syurga meninggalnya pada hari Jumat,” tandasnya.

Menurut Ustadz Rianto Rahmat, setidaknya kematian ini menjadi ihktiar, menjadi kabar baik bagi kita semua, bahwa kita itu suatu saat akan menyusul beliau semuanya.

“Tidak ada yang harus dikecewakan tapi secara manusiawi kita memang kecewa. Karena itulah menurut Allah SWT yang terbaik. Makanya kita sekali sekali mendoakan karena mendoakan itu untuk kita sendiri. Untuk itu, mari kita bersama sama mendoakan ananda Fauziah Asri dengan membacakan surat Alfatiha,” kata Ustadz Rianto Rahmat yang kemudian langsung diikuti oleh jemaat Babussalam serta para tamu undangan lainnya, hingga membuat suasana menjadi haru. (Tiara).