Pasific Pos.com
Headline

Tokoh Gereja di Papua Menghimbau Masyarakat Agar Tetap Tenang Pasca Terjadi Teror Yang Dilakukan Kelompok KKB

Jayapura – Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kab. Jayawijaya Papua Pegunungan juga sebagai Tokoh Gereja di Papua, Pdt. Alexander Mauri, S.Th mengatakan sudah saatnya Pemerintah Daerah beserta Tokoh Gereja, Tokoh Adat bersatu untuk memberikan sentuhan rohani kepada masyarakat untuk membawa dalam kedamaian.

Tindakan kekerasan hingga menimbulkan korban jiwa yang sering dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di beberapa wilayah Provinsi Papua Pegunungan sangat meresahkan dan sangat bertentangan dengan ajaran Tuhan.

“Mari ade-ade yang masih membawa dendam masa lalu bersama-sama turun gunung untuk sama sama menjaga toleransi dan membantu pemerintah dalam mewujudkan perdamaian dan pembangunan di tanah Papua. Dirinya sangat prihatin dan mengutuk keras dengan apa yang sudah Kelompok Kriminal Bersenjata lakukan dengan melakukan penembakan, tindak kekerasan yang mengakibatkan aparat keamanan dan masyarakat menjadi korban di tanah Papu,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Koordinator Komunitas Penginjilan Papua dalam Kotbah di Distrik Ilaga Kab. Puncak, Pdt James mengatakan sudah saatnya Bapa, Mama serta masyarakat Orang Asli Papua semua meneguhkan hati untuk meminta perlindungan kepada Tuhan untuk sama-sama menjaga perdamaian tanah Papua.

“Sebagai Tokoh Agama dirinya sangat menyesalkan masih adanya penembakan yang terjadi di Kab. Nduga yang menyebabkan banyak korban jiwa dari masyarakat maupun aparat keamanan,” imbaunya.

Dikatakan, tidak dibenarkan oleh Tuhan jika melakukan tindakan pembunuhan sesama umat manusia dengan alasan apapun, namun lagi-lagi tindakan-tindakan yang melukai hati serta menimbulkan keresahan terus dilakukan oleh KKB,” ujar Pdt. James.

Lanjutnya, kita semua tahu bagaimana Bapa, Mama, sangat menginginkan terciptanya perdamaian di tanah Papua, namun adanya gangguan keamanan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sangat meresahkan dan menimbulkan ketakutan bagi masyarakat OAP di wilayah Papua Pegunungan khususnya.

“Mari sama sama kita menolak ajakan melakukan tindak kriminal yang melibatkan anak-anak serta mama mama juga pemuda demi masa depan anak Orang Asli Papua,” ucapnya.