Pasific Pos.com
Olahraga

Suwarno: Regulasi PON Papua Tak ada Perubahan

Regulasi PON Papua
Wakil Ketua KONI Pusat, Suwarno mendampingi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, berkunjung ke Stadion Papua Bangkit, belum lama ini.

JAYAPURA – Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua akan berlangsung pada bulan Oktober 2021 mendatang.

Meski pengunduran PON selama setahun, tetapi regulasi, baik soal batasan umur atlet, nomor yang dipertandingkan, dan kriteria tidak ada perubahan sesuai regulasi sebelumnya.

Penegasan itu disampaikan Wakil Ketua Umum KONI Pusat, Suwarno dalam paparannya pada video telekonfrence Koordinasi Monitoring Persiapan PON bersama Kemenpora, PB PON, Pemprov Papua dan Kantor Staf Presiden, Selasa (23/6) lalu.

Ia menyebutkan, PON mundur tetapi persyaratan tidak akan berubah, karena sudah melalui babak kualifikasi masing-masing cabang olahraga.

“Beberapa tahapan dan kegiatan yang sudah berjalan tidak masalah, itu sebagai data base, kita berpatokan tetap pada hasil babak kualifikasi dan long list yang sudah ada,” katanya

Dikatakan, KONI akan segera melakukan rapat koordinasi dengan induk organisasi olahraga terkait dengan regulasi PON Papua.

Kemudian, kuoata atlet tidak ada perubahan dimana, sesuai keputusan KONI kuota hanya 6.442 dengan mempertandingkan 37 cabang olahraga.

Suwarno menyebutkan jumlah atlet PON Papua tak sebanding PON sebelumnya karena melihat kondisi fasilitas dan akomodasi yang terbatas.

Suwarno menuturkan, jika wabah virus corona ini akan berakhir pada bulan November 2020, maka kemungkinan KONI dan PB PON Papua akan menggelar CdM meeting kedua, dengan demikian, peserta dari masing-masing provinsi bisa meninjau kesiapan infrastruktur PON di bumi Cenderawasih.

Lanjutnya, tahun 2021 ada beberapa tahapan yang sudah dilakukan seperti proses entry by name, KONI akan mereview kembali data entry by name pada bulan Februari.

Kemudian, pada bulan Juli ada CdM Meeting ketiga, dilanjutkan dengan Delegation Registration Meeting (DRM) pada bulan Agustus untuk mengecek keabsahan atlet dari masing-masing provinsi.

“DRM sangat penting, sehingga tidak terjadi masalah kepada atlet yang akan bertanding di PON nanti,” ucapnya.

Terkait dengan tanggal pelaksanaan event olahraga terbesar tanah air ini, katanya, pelaksanaannya 2-14 Oktober 2021. Itu waktu paling ideal karena banyak kegiatan olahraga di tahun 2021 dan ada event SEA Games di November,” Jelasnya.

Sementara itu, Ketua Harian PB PON Papua, Yunus Wonda mengatakan, dari 37 cabor yang akan dipertandingkan pada PON XX, tinggal cabor bermotor yang atletnya belum mendaftar.

Ia menduga sepinya pendaftar pada cabor bermotor akibat persoalan internal yang terjadi di organisasi olahraga tersebut.

Oleh karena itu, pihaknya berharap KONI pusat bisa segera turun tangan menyelesaikan kemelut di cabor tersebut.

Yunus Wonda, pengunduruan PON tidak mempengaruhi kinerja dari bidang di PB PON Papua. Dimana, mereka terus bekerja mempersiapkan agenda nasional itu.

Artikel Terkait

Workshop Jurnalis, Gaung Peparnas Harus Sampai ke Seantero Indonesia

Bams

PON XX, Peralatan Biliar Dikirim ke Mimika

Bams

Ini kata Tokoh Adat Kabupaten Jayapura Soal Otsus, DOB dan PON XX Tahun 2021

Jems

Band Kotak dan Komunitas Kesenian Papua Meriahkan Gebyar PON

Bams

Anggaran PON XX Rp 94,8 Miliar Disalurkan ke Sub PB Klaster Kabupaten Jayapura

Jems

Tim Kemendagri cek kesiapan PON Papua

Bams

Klaster Mimika Menunggu Kepastian Anggaran PON

Bams

Kembali Pertegas Pengamanan PON, Untung Sangaji:Masuk Di Area Saya Tanpa Status, Langsung Dikeluarkan

Arafura News

Tokoh Lintas Agama Siap Sukseskan PON XX Papua

Bams