Jayapura,- Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Papua menyusun Rencana Awal Rencana Strategis (Renstra) tahun 2025–2029. Penyusunan ini bertujuan menyelaraskan kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan antara tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Kepala DKP Provinsi Papua, Iman Djuniawal, menyampaikan hal tersebut kepada wartawan usai menutup kegiatan Sosialisasi Penyusunan Rencana Awal Renstra DKP Papua 2025–2029 yang digelar di salah satu hotel di Kota Jayapura, Rabu (23/7).
“Rumusan dari kegiatan rapat kerja teknis ini adalah menyusun rencana awal Renstra DKP 2025–2029 yang terintegrasi, agar ada keselarasan antara provinsi dan kabupaten/kota,” ujar Iman.
Ia menjelaskan, dalam Renstra ini ditetapkan sejumlah isu strategis yang akan menjadi prioritas pembangunan lima tahun ke depan. Fokus utama meliputi enam sektor utama yang dapat dikembangkan, yakni perikanan tangkap, pengembangan ekosistem budidaya, pengolahan produk, pemasaran, penataan ekosistem melalui pengawasan berbasis masyarakat, serta kerja sama antardaerah pesisir dan pulau-pulau kecil.
Ia menjelaskan, pengembangan sektor tersebut merujuk pada konsep ekonomi biru, yang menekankan pentingnya menjaga kelestarian perairan melalui konservasi serta menurunkan tekanan terhadap ekosistem akibat aktivitas budidaya dan penangkapan ikan.
Menurut Iman, Renstra tersebut akan menjadi peta jalan pembangunan sektor kelautan dan perikanan Papua hingga 2029. “Kami akan fokus menjaga keberlanjutan perairan melalui konservasi, serta pengembangan wilayah konservasi,” jelasnya.
Ia menambahkan, konsep perikanan tangkap yang diterapkan akan berbasis pendekatan terukur, sedangkan budidaya akan diarahkan pada praktik berkelanjutan.
Selain itu, DKP juga menaruh perhatian pada pelestarian lingkungan, salah satunya dengan memperkuat pengawasan dan pengurangan sampah plastik di perairan.
Iman juga menyinggung potensi unggulan di berbagai wilayah kabupaten. “Waropen dikenal dengan kepitingnya, Sarmi dengan ikan tenggiri. Komoditas unggulan seperti ini akan kita dorong sesuai karakteristik daerah masing-masing, tetapi dalam satu arah kebijakan bersama,” ujarnya.
Dirinya menegaskan bahwa seluruh potensi kelautan dan perikanan Papua yang selama ini belum tergarap optimal akan dihidupkan melalui Renstra tersebut.
“Kami ingin seluruh fungsi berjalan sempurna hingga tahun 2029. Ini bukan sekadar perencanaan, tapi komitmen kita bersama untuk membangun sektor kelautan dan perikanan Papua yang berdaya saing dan berkelanjutan,” pungkas Iman.