Pasific Pos.com
Headline

Resmi Ditetapkan Sebagai Produk Unggulan, Bupati Nahor : Pemkab Yalimo Buka 1000 Hektar Perkebunan Nanas

Bupati Yalimo, Dr. Nahor Nekwek, SPd, MM ketika diwawancara sambil menunjukkan Sirup Nanas yang dikemas dalam botol, yang kini menjadi produk unggulan. (foto Tiara)

Jayapura : Bupati Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan, Dr Nahor Nekwek, SPd, MM secara resmi telah menetapkan Nanas sebagai produk unggulan. Untuk itu, Pemkab Yalimo mulai membuka 1000 hektar untuk lahan perkebunan Nanas di daerah itu pada tahun 2023.

Pada kesempatan ini, Bupati Yalimo Nahor Nekwek mengungkapkan, jika pembukaan lahan 1000 hektar Nanas itu, berada di wilayah Distrik Apahapsili, yang merupakan daerah yang dikenal selama ini sebagai sentra atau produsen Nanas di Yalimo.

“Pada tahun 2014 lalu, masyarakat secara swadaya telah mengembangkan tanaman Nanas ini. Tapi, tampaknya tidak direspon oleh pemerintah daerah sebelumnya, hingga tahun 2022. Untuk itu, tahun 2023 ini, saya melihat bahwa ini harus didukung penuh untuk pengembangan Nanas,” kata Nahor Nekwek kepada Pasific Pos, usai mengikuti Rakorda Partai Gerindra dan Konsolidasi untuk Pemenangan Pemilu 2024, di Hotel Horison Kota Jayapura, Selasa malam, 30 Mei 2023.

Bahkan, saat itu, Bupati Nahor Nekwek langsung meminta para SKPD terutama Dinas Pertanian dan Diperindag dan UMKM untuk segera menyiapkan anggaran guna mendukung perekonomian rakyat Yalimo melalui pengembangan perkebunan Nanas ini pada tahun 2023.

Nahor Nekwek yang juga sebagai Ketua DPC Gerindra Yalimo ini juga mengatakan, bahwaDinas Pertanian akan menyiapkan perluasan lahan seluas 1000 hektar di Apahapsili, sedangkan Dinas Perindag dan UKM menyiapkan mesin pengolahannya, sekaligus membantu para petani untuk pengolahan nanas menjadi produk jadi seperti sirup, selai dan lainnya serta menyiapkan pemasarannya.

“Jadi, sejak saya menjadi bupati, Nanas ini menjadi program unggulan daerah. Apalagi masyarakat sepakat dan menyambut baik hal itu. Bahkan, ada 6 kelompok tani yang sudah terbentuk untuk mengelola Nanas ini. Kami telah menanam 1000 hektar dengan melibatkan semua OPD,” ungkapnya.

Oleh karena itu kata Bupati Yalimo ini, pihaknya telah merubah sistem pemerintahan terutama dalam membantu masyarakat ini, dengan sistem jemput bola, dimana masyarakat yang mengajukan proposal terutama untuk pengembangan nanas, maka akan direspon langsung dinas terkait dengan turun ke lapangan dan jika memang sudah ada perkebunan nanas itu, maka pemerintah daerah akan memberikan bantuan pembiayaannya.

Yang jelas, tandas Bupati Nahor, Pemkab Yalimo akan mendukung sepenuhnya bagi masyarakat yang mengembangkan usahanya demi meningkatkan taraf hidup dan pendapatan mereka, termasuk usaha perkebunan nanas yang dilakukan masyarakat. Bahkan, bukan hanya di Distrik Apahabsili saja, tetapi juga di lima distrik lainnya di Kabupaten Yalimo.

“Selain 6 kelompok di Apahapsili, di lima distrik lainnya juga membuat kelompok. Masyarakat membuat kebun Nanas, sekaligus untuk mendukung peningkatan produksi Nanas di Apahapsili, yang selanjutnya akan diolah di mesin pengolahan di Jayapura. Bahkan, kami telah bekerjasama dengan maskapai penerbangan untuk pengangkutan Nanas ini,” ujarnya.

Tak hanya itu, Bupati Nahor juga mengungkapkan bahwa untuk pembangunan pabrik pengolahan Nanas ini, rencananya pada 9 Juni 2023, akan dilakukan peletakan batu pertama pembangunan pengolahan Nanas itu, termasuk peralatan kelompok tani oleh Pj Gubernur Papua Pegunungan.

“Ini untuk mendorong semangat para petani untuk meningkatkan penanaman Nanas,” ucapnya.

Kendati demikian, ia berharap pada tahun 2024 mendatang, pihaknya dapat mengetahui jumlah produksi Nanas secara keseluruhan di Kabupaten Yalimo setelah ada semangat dari para petani untuk menanam Nanas di daerah itu.

“Kami akan terus mendukung perluasan areal tanaman Nanas, termasuk produksi dan pemasarannya. Selain itu, kami juga berencana untuk membuka sebuah ruko untuk memasarkan produk buah Nanas itu. Ya kami berharap Nanas ini selain menjadi produk unggulan juga menjadi souvenir atau oleh-oleh khas dari Yalimo. Ini merupakan program dari Rindu Yalimo,” tuturnya. (Tiara).