Pasific Pos.com
Lintas Daerah

PPD se Kabupaten Keerom Lakukan Rapat Pleno Perhitungan Suara Pemilu 2024

Keerom – Panitia pemilihan Distrik se Kabupaten Keerom melaksanakan Pleno atau rapat perhitungan rekapitulaai suara Presiden, DPR RI, DPD, DPR provinsi dan Kabupaten/Kota.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Keerom Mellianus Gobay saat melakukan peninjauan ke sejumlah Distrik yang sedang mempersiapkan diri untuk pelaksnaan rapat rekapitulasi perhitungan suara mengatakan Pleno,  hari ini (Senin-red) kita lakukan rapat pleno secara serentak, agar menghindari praktek-praktek yang tidak diinginkan terjadi.

Salah satunya adalah masalah keamanan, tetapi juga masalah efisiensi dan kemudahan Panitia Pemilihan Distrik yang mempersiapkan semuanya.

“Hari ini semua PPD se Kabupaten Keerom akan melaksanakan rapat rekapitulasi perhitungan suara hasil pemilihan Presiden, DPD, DPR RI, DPR Provinsi dan Kabupaten/Kota secara serentak,”kata Melly.

Panitia Pemilihan Distrik yang hari ini melaksanakan rapat rekapitulasi perhitungan suara adalah PPD Distrik Skanto, PPD Distrik Arso Barat, PPD Distrik Arso, PPD Distrik Manem, PPD Distrik Arso Timur, PPD Distrik Waris, PPD Distrik Senggi, PPD Distrik Yafi, PPD Distrik Web, PPD Distrik Kesnar dan PPD Distrik Towe.

Ketua KPU Keerom ini berharap pelaksanaan rapat rekapitulasi Perhitungan suara hari ini bisa berjalan lancar, mengingat sudah tunda beberapa kali.

“pelaksanaan rapat rekapitulasi perhitungan suara PPD hari ini dilakukan di setiap Distrik kecuali Distrik Towe yang dibawa datang lakukan di kantor Distrik Arso,” katanya.

Dari kunjungan peninjauan PPD yang dilakukan oleh Ketua KPU bersama  Ketua Bawaslu Keerom diantaranya di PPD Distrik Manem, distrik Arso dan beberapa distrik terdekat lainnya.

Sementara itu salah satu caleg asal partai PKS Malen Musui mengancam akan membakar suarat suara di distrik Arso Timur dan Manem karena dirinya yang  berjasa dalam pembentukan 2 distrik ini sama sekali tidak menghargainya untuk memberikan suara kepadanya.

Saat melakukan melakukan orasi kekecewaannya di  kerumunan PPD,PPS di Distrik Manem, tepatnya kampung Wonorejo, Malang Musui merasa harga dirinya benar-benar diinjak oleh seluruh warga masyarakat yang ada di 2 distrik tersebut.

Mantan Kepala kampung Wembi yang dengan ilmu dan kharisme kepemimpinannya akhirnya didorong menjadi kepala distrik dan mempersiapkan dua daerah yang memang cukup sulit dalam pelayanan pemerintahan ini menjadi distrik penuh (tersendiri,red).

Sayangnya jasa dan pengabdian yang di 2 distrik ini benar benar diabaikan bahkan dilupakan oleh warga masyarakat disini termasuk panitia pemilihan Distrik serta penyelenggara pemilu lainnya terhadap perolehan suara.

Jangankan mendapatkan kursi, untuk dapat suara satupun, sama sekali tidak ada termasuk saksinya tidak mencoblosnya.

Dirinya menduga ada pihak lain yang bermain, sehingga sampai saksinya pun tidak mencoblosnya.

“siapa yang mengarahkan saksi saya dan masyarakat untuk tidak mencoblos saya, padahal jasa saya terhadap dua daerah ini sangat besar dalam kaitan dengan pemerintahannya, memberikan lapangan kerja kepada semua orang,” kata Malen Musui dengan nada heran.

Menariknya saat Malen Musui menyampaikan cercaan harapannya di rombongan PPD,PPS dan KPPS serta Panwaslu yang berkerumun di lokasi kegiatan, tampak juga Ketua KPU dan Bawaslu.

Keduanya hanya tertunduk diam mendengar ocehan dari seorang Malen Musui.

Sebagai anak tanah yang sedang menuntut hak politiknya sebagai warga negara yang baik, selayaknya diberi ruang affirmasi yang seluas luasnya diatas tanah dan dusunnya untuk mendapatkan hak tersebut, bukan dirampas oleh para pedagang politik, ekonomi dan pemerintahan.

Dan tentunya bagian ini menjadi refleksi bagi semua yang datang bekerja untuk membangun kesadaran masyarakat pemilik negeri untuk berdiri dan duduk sejajar dengan kaum migran lokal maupun umum lainnya.