Pasific Pos.com
Opini

Politik adalah Kepentingan

Maiton Gurik

Politik adalah kepentingan, Ya tapi tidak amin, karena didalam banyak syarat. Terlepas dari kepentingan itu. Dinamika seleksi anggota KPU Kabupaten Tolikara, bisa dikatakan cukup melelahkan waktu, tenaga dan biaya.

Hampir dua kali seleksi anggota KPU kabupaten Tolikara berujuk pada protes, lantaran peserta yang ikut seleksi merasa dirugikan atau diduga Timsel tidak profesional dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.

Dinamika ini, tidak saja terjadi di Kabupaten Tolikara tapi juga di Yahukimo, Lanny Jaya dan ada beberapa Kabupaten yang ada di Provinsi Papua Pegunungan.

Dalam artikel pendek ini, penulis tidak akan membahas problem dan permasalahan yang terjadi antara calon peserta KPU dan kerja-kerja Timsel, karena itu bukan urusan penulis, tetapi penulis lebih memberikan semacam pandangan umum esensi berpolitik menjelang tahun politik 2024.

Pada dasarnya, dalam berpolitik memang harus ada yang kalah (tidak lolos) dan ada yang menang (lolos). Itu esensi politik atau inti dalam berpolitik. Kalau semua peserta dalam berpolitik itu semua ingin menang dan tidak ada yang mau menerima kekalahan, pada akhirnya yang ada adalah ‘kekacauan’, karena tidak ada yang mau mengalah dan tidak ada yang mau mengakui kemenangan orang lain.

Itu pentingnya, demokrasi hadir dalam masyarakat agar ada ruang-ruang terbuka untuk berkompetisi antara satu dengan yang lain demi memajukan daerah. Karena itu, siapapun yang terpilih atau lolos melalui seleksi demi seleksi yang sudah dilakukan oleh Timsel, tentu dengan hati yang tenang, pikiran yang dingin menerima tahapan ini dengan dewasa dan profesional sebagai warga negara yang baik.

Disatu sisi, kita harus jujur bahwa politik praktis di Papua ini, masih jauh dari tujuan dan harapan kita semua. Yang kita harapkan praktek politik nya bersih, tanpa money politik, rasional, masuk akal, terbuka, jujur dan transparan itu sulit sekali dipraktekkan.

Bukan berarti kita tidak bisa wujudkan, bisa hanya kita butuh beberapa tahun lagi, itu pun masyarakat kita rasional dalam berpolitik. Kalau tidak, praktek politik kita tetap penuh transaksional (pra bayar). Bagian ini penting bagi para penyelenggara atau NGO, seperti KPU, Bawaslu, partai politik dan pemerintah untuk melakukan pendidikan politik kepada masyarakat agar memahami cara berpolitik dan juga punya pengetahuan dasar tentang politik yang benar dan rasional.

Oleh karena itu, proses seleksi anggota KPU Kabupaten Tolikara, penulis berharap peserta yang tidak lolos masuk sebagai sepuluh besar agar legewo menerima proses seleksi yang sedang berjalan demi menjaga kenyamanan dan kedamaian dalam menjelang tahun politik 2024.

Sehingga semua proses yang sedang berjalan ini tidak memperkeruh suasana bagi masyarakat Kabupaten Tolikara yang sedang mempersiapkan hati untuk sambut kelahiran juru selamat yaitu; Yesus Kristus. Akhir kata; selamat hari Natal 25 Desember 2023 dan Selamat menyongsong tahun baru 1 Januari 2024. Tuhan Memberkati masyarakat Tolikara.

Byak Numfor, 8 Desember 2023

Maiton Gurik; CEO & Founder, Lembaga Riset Ekonomi Politik (Lempar) Papua