Jayapura – Polemik terkait penetapan Ketua Definitif DPRK Yahukimo periode 2025-2030 akhirnya menemui titik terang. Meski sempat muncul perbedaan aspirasi di internal Partai NasDem sebagai pemenang Pemilu Legislatif 2024 di Kabupaten Yahukimo, keputusan final kini telah diambil.
Yafet Saram, anggota DPRK Yahukimo dari Partai NasDem yang sebelumnya digadang sebagai calon kuat Ketua DPRK, menyatakan sikap legowo terhadap keputusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) NasDem Yahukimo yang mengusulkan nama Elly Bahabol, S.An sebagai Ketua DPRK definitif.
“Dengan jiwa besar, hati yang dingin, dan pikiran positif saya menerima keputusan partai. Saya ucapkan selamat dan sukses kepada saudara Elly Bahabol yang akan dilantik menjadi Ketua DPRK Yahukimo dalam waktu dekat ini,” ujar Yafet dalam keterangan persnya, Kamis (19/6/2025).
Yafet menjelaskan, usulan awal dirinya sebagai calon ketua telah mendapat dukungan moral dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Papua Pegunungan bahkan hingga Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Selain itu, dalam rapat kerja Partai Nasdem di Jayapura pada bulan Mei lalu, DPW pernah menjanjikan pembagian masa jabatan selama dua setengah tahun.
“Ketua DPW bahkan menyampaikan janji itu atas nama Allah Bapa dan Roh Kudus. Tapi DPD Yahukimo memiliki pertimbangan berbeda,” ungkapnya.
“Sehingga beberapa waktu lalu tepatnya pada Sabtu 14 Juni lalu, Ketua DPD dan sekretaris yang juga menjabat Bupati-Wakil Bupati Yahukimo resmi mengumumkan kepada kami kader partai bahwa Elly Bahabol yang akan dilantik sebagai Ketua Defenitif dan pada hari ini DPD Nasdem Yahukimo mengusulkan kepada Sekretaris Dewan (Sekwan) untuk selanjutnya dilakukan tahapan untuk menuju pada Pelantikan,” sambungnya.
Namun kata dia, setelah memastikan SK tersebut, ternyata telah dibuat sejak awal bulan Oktober tahun 2024.
“Sehingga saya berpikir keputusan itu sudah sejak lama terjadi tetapi hanya karena DPD belum bisa sampaikan kepada kami selaku kader, pada akhirnya kami ikut berpartisipasi dan membuat kami sangat-sangat berharap dengan jabatan tersebut,” kata Yafet.
Bahkan, harapan itu begitu nyata ketika Ketua dan Sekretaris DPD selalu menyebut dirinya dengan sebutan calon “Ketua DPR”.
“Makanya ada rasa bangga dan rasa percaya diri serta pikiran nantinya saya yang akan dilantik menjadi ketua DPR. Tapi pada kenyataannya SK tersebut sudah dibuat di tahun 2024” akunya.
Sejujurnya ia mengaku kesal, mengapa SK dibuat sejak bulan oktober tapi DPD tidak sedikitpun memberi bocoran kepada dirinya dan beberapa kader partai.
“Akan tetapi sebagai kader, dengan adanya keputusan partai, saya menerima keputusan ini setelah menerima arahan dari Ketua DPD dan Sekretaris pada Sabtu 14 Juni lalu,” akunya.
Terkait dengan tawaran DPP dan DPW untuk membagi masa jabatan dua setengah tahun untuk Elly Bahabol dan dua setengah tahun untuk dirinya, ia mengaku akan menerima apapun keputusan partai.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada DPD. Keputusan diambil karena ada penilaian tertentu sehingga apa yang menjadi kekurangan saya selama menjadi kader partai Nasdem kepada Ketua DPD, itu menjadi pertimbangan mengapa saya tidak bisa menjadi ketua dewan” ungkapnya.
“Karena itu, saya menyampaikan permohonan maaf kepada Ketua DPD. Sekalipun sering memanggil saya calon ketua dewan tetapi kalau keputusan tidak memihak kepada saya, berarti saya juga harus koreksi dan menilai diri bahwa sebagai manusia saya punya kekurangan yang lebih terhadap partai Nasdem terutama kepada DPD partai Nasdem,”
“Sehingga saya tidak bisa melawan dan membantah keputusan partai tetapi mengoreksi setiap kekurangan saya. Karena itu, hari ini secara tegas saya menerima keputusan partai,” jelas Yafet.
Ia pun mengucapkan selamat kepada Elly Bahabol yang dalam waktu dekat ini akan dilantik sebagai Ketua Defenitif DPRK Yahukimo.
Tak lupa dalam kesempatan itu juga, ia menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Yahukimo, khususnya warga suku Yalimek yang telah memberikan dukungan suara dan yang tidak memberikan dukungan kepada dirinya dalam dua pemilu terakhir.
“Saya mohon maaf kepada masyarakat Yalimek atas harapan yang belum terwujud. Tapi sebagai kader partai, saya memilih tunduk pada keputusan organisasi. Mari kita dukung ketua DPRK yang baru demi kepentingan rakyat Yahukimo lima tahun ke depan,” ucapnya.
Diketahui Polemik soal kursi Ketua DPRK Yahukimo menjadi sorotan karena menyangkut dinamika internal partai besar yang memenangi pemilu. Namun sikap dewasa politik yang ditunjukkan oleh Yafet Saram dinilai publik sebagai contoh kedewasaan berdemokrasi di daerah.