Pasific Pos.com
Ekonomi & BisnisLintas Daerah

PLN UIP MPA Dorong Kemandirian Pemuda Tidore Kepulauan Melalui Pemanfaatan Limbah FABA

PLN salurkan bantuan program Pemberdayaan Karang Taruna Balibunga dan Kelompok Usaha Bersama Maku Mote di Kota Tidore Kepulauan

Tidore Kepulauan – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Maluku dan Papua (UIP MPA) terus memperluas dampak sosial dan lingkungan melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Salah satu inisiatif terbarunya adalah Program Pemberdayaan Karang Taruna Balibunga dan Kelompok Usaha Bersama Maku Mote di Kota Tidore Kepulauan, yang difokuskan pada pemanfaatan Fly Ash Bottom Ash (FABA) yang merupakan limbah sisa pembakaran batubara dari PLTU untuk menjadi bahan baku batako dan paving block.

Melalui pengadaan mesin press batako dan paving hidrolik, PLN UIP MPA memberikan stimulus langsung bagi masyarakat, khususnya kelompok pemuda produktif, untuk mengembangkan usaha konstruksi. Program ini menjadi tonggak penting dalam pengelolaan limbah industri yang ramah lingkungan sekaligus menciptakan nilai tambah ekonomi bagi daerah.

Program ini mendukung langsung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s) khususnya SDG 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, melalui penciptaan lapangan kerja lokal berbasis industri kreatif dan berkelanjutan.

Ketua Kelompok Usaha Bersama Maku Mote, Ilyas M. Djaid yang mewakili pemuda Karang Taruna Balibunga menyampaikan bahwa program ini menjawab langsung kebutuhan lapangan kerja dan peluang usaha yang selama ini sulit diakses pemuda desa.

“Kami melihat FABA sebagai peluang. Dengan bantuan mesin dari PLN, ke depan kami bisa memproduksi batako dan paving block berkualitas secara mandiri dan berkelanjutan. Kami bukan hanya membuat produk, tetapi juga membuka peluang kerja bagi anggota Karang Taruna dan pemuda sekitar. Program ini diharapkan mampu memberi kami keterampilan baru dan rasa percaya diri untuk berwirausaha,” ujar Ilyas.

General Manager PLN UIP MPA, I Gede Adhi Wiratma menyampaikan program ini mendorong pemanfaatan FABA secara produktif untuk menciptakan sinergi antara industri ketenagalistrikan dan pemberdayaan masyarakat.

“FABA bukan hanya sisa pembakaran. Di tangan anak-anak muda seperti Maku Mote, FABA menjadi bahan masa depan, membangun jalan, rumah, dan harapan,” tegas I Gede Adhi.

Ia menambahkan program ini adalah bukti bahwa pemanfaatan limbah bisa menjadi pengungkit ekonomi lokal. Program seperti ini diharapkan menjadi titik awal replikasi di berbagai daerah lain yang memiliki potensi FABA.

Selain pemberian alat, PLN UIP MPA juga mengintegrasikan program ini dengan pelatihan. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menciptakan produk bernilai ekonomi, tetapi juga membangun ekosistem wirausaha pemuda di sekitar wilayah operasional PLN.

Melalui pendekatan kolaboratif dan partisipatif, PLN UIP MPA berkomitmen untuk menjadikan program ini sebagai bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan, baik dari aspek sosial, ekonomi, maupun lingkungan.

Leave a Comment