Jayapura,- Penjabat Gubernur Papua, Agus Fatoni, menegaskan pentingnya kerja keras, inovasi, dan kolaborasi untuk mempercepat pembangunan pendidikan di Papua. Penegasan itu disampaikannya pada Rapat Kerja Dinas Pendidikan se Provinsi Papua, Jumat, 19 September 2025 di Jayapura.
Agus Fatoni menyampaikan bahwa untuk memajukan pendidikan Papua membutuhkan pendekatan khusus yang tidak bisa disamakan dengan daerah lain di Indonesia.
“Papua perlu ditangani dengan kerja yang lebih keras. Kalau datang dengan cara biasa, hasilnya pun akan biasa. Tapi jika kita bekerja lebih keras, dengan kekompakan dan inovasi, maka kita bisa memperkuat sumber daya manusia Papua,” ujar Agus.
Agus Fatoni juga menekankan pentingnya peningkatan wawasan, pengetahuan, dan pengalaman sebagai bekal untuk mengejar ketertinggalan. Ia mengajak seluruh pihak, mulai dari kepala dinas pendidikan, staf dan stakeholder lainnya untuk bersinergi dalam menyusun kebijakan yang tepat sasaran untuk pendidikan Papua.
Dalam kesempatan itu, ia menyebut sejumlah isu penting yang menjadi fokus pembahasan sesuai dengan Kebiasaan anak dan karakter khas Papua, seperti Penguatan data pendidikan melalui Dapodik, Dana BOS (pusat dan daerah), Akreditasi pendidikan dasar dan menengah dan Program afirmasi yang mendukung percepatan pendidikan anak-anak Papua.
“Saya berharap seluruh kepala dinas pendidikan dan staf bisa memberi masukan agar kita bisa merumuskan kebijakan yang menjadi dasar dalam menentukan arah pendidikan di daerah,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Papua, Christian Sohilait menyampaikan bahwa Raker Dinas Pendidikan membahas dua agenda Utama untuk Percepat Pendidikan Papua.
Pertama, ada pemaparan materi dari pemerintah pusat dan diskusi mendalam dengan para kepala dinas pendidikan kabupaten/kota.
“Kita bahas akreditasi sekolah bersama Badan Akreditasi Nasional, lalu kementerian menyampaikan delapan program strategis, termasuk revitalisasi sekolah, digitalisasi pembelajaran, wajib belajar 13 tahun, hingga makan bergizi,” jelas Christian.
Christian juga mengungkapkan bahwa seluruh kabupaten/kota di Papua diharapkan bisa memahami permasalahan pendidikan di wilayah masing-masing dan menemukan solusi nyata untuk diimplementasikan di tingkat lokal.
Selain itu, Raker ini juga menghadirkan Prof. Yohanea Surya, yang membahas pentingnya penguasaan teknologi dan matematika melalui program Gasing.
“Kita ingin setelah pertemuan ini, semua kepala dinas tahu tantangan mereka, tahu solusi, dan bisa bawa hasil ini ke bupati dan wali kota masing-masing untuk menjadi kebijakan nyata,” ujar Christian.
Lanjutnya, dengan sinergi yang tepat, diharapkan kebijakan-kebijakan yang lahir dari pertemuan ini mampu membuka akses pendidikan yang lebih baik dan merata bagi seluruh anak-anak Papua.