Pasific Pos.com
Ekonomi & Bisnis

PHRI Papua Perkirakan Okupansi Tidak Lebih dari 60 Persen

Ketua Umum BPD PHRI Papua, Abdul Rajab. (Foto : Sari)

Jayapura – Gempa bumi berkekuatan magnitude 4,9 terjadi pada Senin (2/1/2023) pukul 03.24 WIT dan gempa susulan hingga ratusan kali di Jayapura.

Dampak dari gempa, sejumlah fasilitas umum seperti rumah sakit dan perhotelan mengalami rusak ringan.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Papua memperkirakan okupansi atau tingkat hunian hotel hanya 60 persen pada triwulan I tahun 2023.

Ketua Umum BPD PHRI Papua, Abdul Rajab mengatakan, perkiraan tersebut lebih rendah dibandingkan pencapaian pada triwulan I tahun 2022 yang berada di angka 70 persen.

‘’Seperti tahun – tahun sebelumnya, triwulan pertama terjadi low season tapi tidak terlalu rendah. Tetapi tahun ini di triwulan pertama, kami memperkirakan tidak lebih dari 60 persen,’’ kata Rajab, Kamis (5/1/2023).

Ia mengatakan bahwa rendahnya perkiraan okupansi menyusul adanya bencana alam gempa bumi berkekuatan magnitude 4,9 yang terjadi diawal tahun ini di Jayapura.

Dampak gempa bagi bisnis perhotelan, kata Rajab, sangat terasa. Imbasnya tamu yang menginap di hotel baik yang berlantai maupun tidak berlantai memilih checkout lebih awal.

Meski beberapa hotel mengalami rusak ringan pasca gempa, namun hal tersebut mempengaruhi tingkat hunian dan penggunaan ruang pertemuan.

‘’Karena ada kekhawatiran dari pengguna jasa hotel terkait gempa susulan yang masih terjadi hingga Kamis pagi,’’ ucapnya. (Sari)