Pasific Pos.com
Ekonomi & Bisnis

Perekonomian Papua Berdasarkan PDRB Rp59,05 Triliun, BPS : Dengan Tambang Tumbuh 7,26 Persen

Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana Helena Robaha. (Foto : Zulkifli)

Jayapura – Perekonomian Papua berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB atas dasar harga berlaku triwulan III-2021 mencapai Rp59,05 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp40,33 triliun.

Perekonomian Papua pada triwulan III tahun 2021 tanpa tambang dan penggalian mengalami pertumbuhan 2,67 persen dibandingkan triwulan II tahun yang sama. Dibandingkan triwulan III tahun 2020, tumbuh sebesar 2,42 persen.

Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana Helena Robaha menjelaskan, ekonomi Papua yang tumbuh positif meski tanpa tambang didorong aktivitas persiapan pelaksanaan PON XX yang terjadi pada lapangan usaha jasa perusahaan dan lapangan usaha informasi komunikasi yang tumbuh masing – masing 9,42 persen dan 9,32 persen.

Sedangkan, jika dengan tambang dan penggalian, perekonomian Papua tumbuh 7,26 persen pada triwulan III tahun 2021 dibandingkan triwulan sebelumnya tahun yang sama. Pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian didorong oleh peningkatan produksi emas dan tembaga PT Freeport Indonesia.

“Dan tumbuh 14,54 persen dibandingkan triwulan III tahun 2020,” kata Adriana, di kantor BPS Provinsi Papua, Jumat (5/11/2021).

Adriana menyebut, selama triwulan III tahun 2021, tiga lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi antara lain Pertambangan dan Penggalian 14,49 persen, Jasa Perusahaan 9,42 persen, Informasi dan Komunikasi 9,32 persen.

Sebelumnya, Bank Indonesia memperkirakan perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XX Papua pada Oktober mendatang akan meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB Papua sebesar Rp1,2 triliun atau 0,6 – 1,09 persen atas dasar harga konstan atau ADHK 2020.

“Sektor yang mengalami peningkatan terbesar adalah konstruksi mencapai Rp851,88 miliar atau 4,2 – 5,0 persen secara year on year (yoy),” kata Naek Tigor Sinaga selaku Kepala BI Perwakilan Provinsi Papua dalam kegiatan Bincang – Bincang Media bersama Bank Indonesia (BBM – BI) secara virtual, Senin (6/9/2021).

Pembangunan berbagai venue PON XX yang bersumber dari APBN dan APBD sejak tahun 2016 hingga 2021, kata Naek, berdampak positif terhadap perekonomian Papua, khususnya bidang konstruksi, dan berkontribusi terhadap PDRB Papua 0,2 persen dengan posisi tertinggi pada 2019 sebesar 1,5 persen.

Sektor lainnya yang akan mengalami peningkatan yaitu informasi dan komunikasi. Naek mengatakan, sektor tersebut diperkirakan meningkat sebesar Rp107 miliar atau 1,3 – 2,1 persen dibandingkan tahun 2020.

BI juga memperkirakan sektor transportasi dan pergudangan akan mengalami peningkatan dengan adanya PON di Papua. Menurutnya, sektor ini akan meningkat sebesar Rp93,31 miliar atau 1,5 – 2,3 persen peningkatannya dibandingkan tahun sebelumnya.

“Begitupun dengan sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, penyediaan akomodasi dan makan minum serta jasa lainnya akan mengalami peningkatan masing – masing sebesar Rp83,73 miliar, Rp83,18 miliar dan Rp1,93 miliar,” kata Naek.

“Dibandingkan tahun 2020, Sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 0,4 – 0,8 persen, penyediaan akomodasi dan makan minum tumbuh 8,5 – 9,3 persen, dan jasa lainnya 0,1 – 0,3 persen,” jelasnya. (Zulkifli)