Pasific Pos.com
Ekonomi & Bisnis

Perekonomian Papua Berdasarkan Besaran PDRB Rp48,03 Triliun

Perekonomian Papua
Grafik pertumbuhan beberapa lapangan usaha/Foto : BPS Provinsi Papua.

Jayapura – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mencatat ekonomi Papua pada triwulan II tahun 2020 (April-Juni) mengalami pertumbuhan sebesar 3,45 persen.

Ekonomi Papua tetap tumbuh positif selama masa pandemi Covid-19 disebabkan tingginya pertumbuhan lapangan usaha yang memiliki kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Papua, yaitu lapangan usaha pertambangan dan penggalian tumbuh 21,35 persen.

Perekonomian Papua berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku triwulan II tahun 2020 mencapai Rp48,03 triliun, dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp33,41 triliun.

Hal ini terjadi karena meningkatnya produksi emas dan tembaga PT Freeport Indonesia. Selain pertambangan dan penggalian, kategori lain yang mengalami pertumbuhan antara lain kategori informasi dan komunikasi 5,44 persen.

Konstruksi 5,05 persen, industri pengolahan 0,96 persen, real estate 0,83 persen, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 4,76 persen, jasa pendidikan 2,76 persen, jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 4,71 persen.

Kategori yang mengalami kontraksi pertumbuhan yaitu transportasi dan pergudangan minus 49,70 persen. Hal ini disebakan penurunan produksi sektor transportasi dan pergudangan akibat adanya penutupan bandara serta penghentian sementara transportasi laut dan udara.

Kendati tumbuh positif, namun perekonomian Papua tanpa pertambangan dan penggalian pada triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi pertumbuhan minus 4,50 persen.

Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana Helena Robaha mengatakan pada triwulan II tahun 2020 dibandingkan triwulan II tahun 2019, pertumbuhan ekonomi Papua turun 5,73 persen.

“Dari sisi kontribusi, lapangan usaha konstruksi merupakan kategori yang mendominasi ekonomi Papua tanpa tambang sebesar 20,70 persen, disusul oleh pertanian kehutanan dan perikanan 18,12 persen,” terang Adriana dalam siaran pers, Rabu (5/8/2020).

“Kategori administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib memberikan kontribusi 15,09 persen, kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 14,04 persen. Kategori lainnya memberikan kontribusi dibawah 10 persen terhadap perekonomian Papua,” sambungnya.

Artikel Terkait

Pemprov Papua Komit Tekan Angka Pengangguran

Bams

Kesbangpol dan BPS Rilis Indeks Demokrasi di Papua

Bams

Trafik Bongkar Barang Menurun, Dimuat Meningkat Selama Semester Satu

Zulkifli

Arus Keluar Masuk Orang Melalui Dua Pelabuhan di Papua Turun Signifikan

Zulkifli

BPS : Terjadi Dinamika Demokrasi di Papua Selama 10 Tahun

Zulkifli

BPS : Penduduk Miskin di Papua Bertambah Selama Enam Bulan

Zulkifli

Faktor Ini Pengaruhi Tingkat Ketimpangan Pengeluaran di Papua

Zulkifli

Impor Papua Terbesar dari Tiga Negara Ini

Zulkifli

Ekspor Papua ke Bulgaria 20,7 Juta Dolar

Zulkifli