Pasific Pos.com
Ekonomi & Bisnis

Penggunaan Uang Tunai di Papua Alami Penurunan, Bank Indonesia Ungkap Penyebabnya

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Juli Budi Winantya. (Foto : Zulkifli)

Jayapura – Outflow uang tunai di Provinsi Papua pada Triwulan IV 2022 tercatat sebesar Rp6,76 triliun atau mengalami kontraksi hingga -12,59 persen (yoy), Inflow uang tunai pada periode tersebut juga tercatat sebesar Rp937 miliar atau terkontraksi hingga -28,17 persen (yoy).
Demikian disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Juli Budi Winantya di Kota Jayapura pada Rabu (4/1/2023).

Untuk keseluruhan tahun 2022, kata Juli, outflow uang tunai tercatat sebesar Rp11,62 triliun atau terkontraksi sebesar -17,78 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021, dan inflow uang tunai juga tercatat terkontraksi hingga -8,49 persen secara year on year (yoy), menjadi sebesar Rp9,55 triliun.

Juli menjelaskan bahwa menurunnya penggunaan uang tunai di Provinsi Papua salah satunya disebabkan oleh semakin meningkatnya akseptasi masyarakat terhadap digitalisasi pembayaran.

‘’Hal tersebut tercermin dari meningkatnya penggunaan ATM/Debit sepanjang tahun 2022 hingga Triwulan III 2022 yang tercatat sebesar Rp76,50 triliun atau tumbuh sebesar 101 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya,’’ kata Juli.

Sementara itu, penggunaan kartu kredit sepanjang tahun hingga Triwulan III 2022 juga tercatat sebesar Rp294,54 miliar atau tumbuh sebesar 58,62 persen (yoy).

‘’Tren pembelian melalui e-commerce pun juga tumbuh cukup tinggi, dengan nilai sebesar Rp583,20 miliar hingga Triwulan III 2022, atau tumbuh sebesar 41 persen,’’ ucap Juli.

Pada kesempatan tersebut, Juli juga membeberkan sistem pembayaran nontunai khususnya QRIS mengalami peningkatan signifikan.

Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang semakin menjadi opsi utama pembayaran ritel masyarakat di Provinsi Papua juga mencatatkan pertumbuhan.
Per bulan Oktober 2022, kata Juli, nominal transaksi QRIS sudah mencapai Rp21,52 miliar atau tumbuh nyaris 20 kali lipat jika dibandingkan dengan Desember 2021.

Tumbuhnya transaksi QRIS tersebut juga didorong oleh peningkatan jumlah pengguna QRIS yang sudah mencapai 76.405 pengguna pada bulan Oktober 2022, atau tumbuh hampir lima kali lipat dibandingkan dengan Desember 2021.

Sementara itu, jumlah merchant QRIS juga tumbuh hingga 25% menjadi 128.344 merchant yang beroperasi di Provinsi Papua. (Zul)