Pendamping Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih Tingkatkan Kompetensi Lewat Pelatihan
MERAUKE,- Pelatihan peningkatan kompetensi pendamping Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP) menjadi bukti keseriusan Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Selatan, Laurensius Waimu beserta jajaran untuk mensukseskan program Presiden Prabowo.
Laurensius mengemukakan, pelatihan berlangsung selama 5 hari mulai tanggal 10 hingga 14 November 2025 dan diikuti peserta dari 4 kabupaten yakni Merauke, Mappi, Boven Digoel dan Asmat. Ia mengingatkan seluruh peserta mengikuti dengan baik dan hasilnya dapat diimplementasikan di masing-masing kabupaten.
“Seperti yang diketahui, setiap kabupaten memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda, apalagi di wilayah kampung. Untuk itu para narasumber akan memberikan penguatan kepada peserta selama 5 hari dan diharapkan berjalan lancar hingga selesai, ” terangnya pada pembukaan pelatihan di Swiss-Belhotel, Senin (10/11).
Sementara itu Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Papua Selatan, Sunarjo mengungkapkan bahwa Koperasi Desa Merah Putih merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo dan untuk di Papua Selatan telah dilaunching beberapa waktu lalu di Kampung Harapan Makmur.
Berbicara tentang koperasi, sebenarnya sudah ada sejak dulu dan tersebar di kampung-kampung dengan nama Koperasi Unit Desa (KUD). Namun di akhir tahun 90an, secara perlahan KUD mulai menghilang termasuk Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan koperasi-koperasi lainnya yang ada di kantor-kantor pemerintah juga mulai redup.
“Kebanyakan sudah tidak eksis lagi, hanya beberapa saja yang mampu bertahan. Entah di mana letak kesalahannya sehingga banyak koperasi yang sudah tidak beroperasi. Oleh karena itu hari ini kita dikumpulkan untuk meresolusi kembali, mengembalikan marwah koperasi. Presiden punya niat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan koperasi harus hidup kembali, “jelasnya.
Ia juga mengingatkan tentang pentingnya keterbukaan dan saling menguatkan satu sama lain sehingga pengelolaan koperasi mampu berjalan baik. Peserta pelatihan diharapkan mengutamakan kebersamaan, sumbangsih dan tali asih. “Karena sebaik apapun usaha yang dilakukan, tetap saja akan dicela oleh orang yang tidak suka kepada kita. Jangan sampai ada provokator, sikap ini harus dihindari.
Saya harap 63 peserta yang hadir saat ini tidak memiliki sikap seperti itu namun lebih kepada ketulusan hati untuk kesejahteraan bersama, “ungkapnya. Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengawasan Koperasi Kementerian Koperasi Republik Indonesia, Herbert H.O. Siagian via zoom menyampaikan apresiasi atas kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam membangun SDM koperasi yang memiliki kapasitas.
Ia juga menyampaikan terima kasih atas komitmen dalam membangun SDM koperasi yang unggul khususnya pada program KDKMP di Provinsi Papua Selatan. Koperasi ini di masa pemerintahan Prabowo Subianto benar-benar ingin dijadikan penunjang ekonomi yang sesuai dengan jati diri dan konstitusi bangsa sesuai UUD 1945.
Jadi koperasi menjadi pilar dari ekonomi nasional. Selaku penanggung jawab program KDKMP di wilayah Papua induk dan Papua pemekaran maka pihaknya sangat terbuka menerima pemerintah daerah dari Papua Selatan.
Diakui wilayah Papua Selatan sangat luas sehingga konektivitas logistiknya dipandang masih cukup rendah. Hal inilah yang membuat KDKMP menjadi sangat penting apalagi jika saling berjejaring antara desa yang satu dengan desa yang lain, begitu pula di tingkat kabupaten. (iis)