Pasific Pos.com
Pendidikan & Kesehatan

Lebih dari 200 Orang Ikuti Seminar Tata Laksana Malaria PC IAI Kota Jayapura

Foto bersama dalam seminar dan rakercab IAI Kota Jayapura.

Jayapura – Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (PC IAI) Kota Jayapura menggelar seminar tata laksana malaria di Papua yang dirangkai dengan rapat kerja cabang.

Seminar bertajuk “Transformasi Apoteker di Era Undang – Undang Kesehatan Baru, Profesional, Kompeten dan Berorientasi Pelayanan” diikuti lebih dari 200 peserta digelar secara daring dan luring yang dipusatkan di Hotel Mercure Jayapura, Sabtu (17/5/2025).

Seminar menghadirkan narasumber dokter Rindang Pribadi Marahaba dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua,  dokter David Simanjuntak dari RS Provita Jayapura dan apoteker Minar Manik selaku Ketua PD Hisfarsi Papua yang dipandu apoteker Diah Iriana.

Kegiatan tersebut sebagai bagian dari upaya peningkatan kompetensi dan pemahaman sejawat apoteker dari berbagai aspek penting, baik dari sisi regulasi, administrasi, teknologi informasi maupun kompetensi pelayanan kefarmasian.

Ketua PC IAI Kota Jayapura, apoteker Syahriani berharap para apoteker bisa berperan aktif menekan kasus malaria yang masih menjadi persoalan di Papua setelah mengikuti seminar tersebut.

Kegiatan turut dihadiri Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Jayapura, Hermanto dan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, drg.Juliana Napitupulu sebagai perwakilan Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura.

Seminar dan Rakercab PC IAI Kota Jayapura. (Foto : Sari)

Juliana Napitupulu mengungkapkan bahwa Kota Jayapura menempati urutan kedua kasus malaria terbesar setelah Kabupaten Jayapura.

“Tercatat kasus positif malaria di tahun 2024 sebesar 46.982, Kota Jayapura berada di bawah Kabupaten Jayapura sebesar 63.396 kasus,” ucap Juliana sesaat sebelum membuka kegiatan seminar dan rakercab.

Juliana bilang, dengan jumlah kasus malaria yang begitu tinggi, menjadi “PR” bersama dari berbagai latar belakang profesi yang ada.

“Kita bisa bekerjasama dengan melakukan berbagai hal untuk mencapai eliminasi malaria pada 2030 mendatang yang berarti tidak ada penularan lokal malaria di seluruh kabupaten dan kota termasuk di Jayapura,” kata Juliana.

Sementara itu, Ketua PD IAI Papua, Edward Sihotang berpesan kepada para apoteker agar bisa mewujudkan hasil dalam pembahasan rakercab dan membuat rencana yang baik serta bekerja dengan integritas.

Edward menambahkan bahwa saat ini jumlah apoteker di Papua telah bertambah. Dari sebelumnya 1.200 orang menjadi 1.389. Khusus di Jayapura dan Kabupaten Keerom terdapat 395 apoteker atau 28,4 persen. (Sari)

Leave a Comment