Pasific Pos.com
Headline

Pastor Jhon Bunay: Pemimpin Papua Harus Takut dan Taat kepada Tuhan

Jayapura,- Dalam Ibadah Kebangunan Rohani (KKR) dan Pesta Rakyat yang berlangsung di halaman Kantor Gubernur Papua, Dok II Jayapura, Jumat (31/10), Pastor Jhon Bunay menyampaikan khotbah penuh makna yang menekankan pentingnya seorang pemimpin di Papua untuk takut dan taat kepada Tuhan.

Dalam renungannya yang diambil dari Injil Matius 5:9, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah,” Pastor Bunay mengajak seluruh umat untuk hidup dalam damai dan mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah kehidupan, termasuk dalam kepemimpinan.

“Pertandingan dalam pilkada sudah selesai. Kini saatnya para pemimpin Papua yang baru, Gubernur Matius Fakhiri dan Wakil Gubernur Aryoko Rumaropen, memimpin Papua dengan takut akan Tuhan dan mengandalkannya dalam setiap langkah lima tahun ke depan,” ujarnya.

Pastor Bunay menegaskan bahwa Tuhan telah memilih pemimpin bagi Tanah Papua dan seluruh masyarakat menaruh harapan besar kepada kepemimpinan Fakhiri–Rumaropen untuk membawa Papua menjadi tanah yang sejahtera dan damai.

Ia juga berpesan kepada masyarakat agar tidak sombong dengan harta dan jabatan, karena semuanya hanya sementara. “Pada akhirnya, saat kita kembali kepada Tuhan, kita tidak membawa apa-apa — tidak handphone, tidak ijazah, tidak kendaraan. Semua tinggal di dunia. Yang kita bawa hanya iman dan kasih,” tegasnya.

Di hadapan para pejabat daerah dan ribuan masyarakat, Pastor Bunay juga mengingatkan pentingnya menjaga budaya dan lingkungan Papua.

Ia secara khusus menyoroti perlunya melindungi burung cenderawasih, simbol keindahan dan kebanggaan Tanah Papua.

“Jangan sekali-kali membunuh cenderawasih. Itu sangat melukai hati, karena cenderawasih adalah lambang kehidupan dan kebesaran Tuhan di Tanah Papua. Kalau ditemukan, taruhlah di museum untuk dijaga, bukan untuk dimusnahkan,” pesan Pastor Bunay.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa keberhasilan sejati hanya bisa dicapai dengan melibatkan Tuhan dalam setiap pekerjaan. “Barang siapa bekerja di tanah ini dengan setia dan mendengarkan Tuhan, mereka akan berjalan dari tanda heran satu ke tanda heran berikutnya. Papua hanya bisa berubah dengan Injil,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

Kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Pastor Bunay menyampaikan pesan khusus agar memimpin dengan hati yang takut akan Tuhan dan tetap berpegang pada kebenaran.

“Lakukanlah pekerjaan seperti yang Tuhan perintahkan. Jangan ke kiri, jangan ke kanan, agar tetap berkenan di hadapan Tuhan. Yang tertulis dalam Firman, itulah yang harus dilakukan,” katanya.

Menutup khotbahnya, Pastor Bunay mengajak seluruh masyarakat untuk bangga menjadi orang Papua dan menyadari potensi besar yang dimiliki tanah ini. Ia menegaskan bahwa Papua diberkati karena Tuhan berkenan atas negeri ini.
“Patrikan di dalam hati, Papua diberkati karena Tuhan berkenan atas negeri ini,” tutupnya.

Ibadah tersebut dihadiri oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, para bupati/wali kota, kepala OPD, serta ribuan masyarakat dari berbagai wilayah adat di Tanah Papua.