Pasific Pos.com
HeadlinePendidikan & Kesehatan

Orang Tua Siswa Tolak Program BIAS di Kobakma

Salah satu siswa SD Inpres Kobakma mendapatkan suntikan imunisasi campak dan difteri. (Foto : Istimewa)

Jayapura – Pemberian imunisasi campak dan difteri untuk anak sekolah kelas 1,2 dan 5 dalam program Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS di Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua mengalami penolakan dari orang tua siswa.

Aksi penolakan tersebut dipicu maraknya hoax atau informasi bohong terhadap pelaksanaan program BIAS.

Plt Kepala Puskesmas Kobakma, Yunita Ranni mengatakan, hoax berisi informasi tentang suntikan imunisasi yang diberikan kepada anak sekolah bukan campak dan difteri, melainkan vaksin Covid-19.

Akibat informasi bohong tersebut, kata Yunita, pelaksanaan BIAS di Kobakma tertunda selama sepekan.

“Program BIAS sangat sulit kami jalankan di sini (Mamberamo Tengah), karena banyak hoax beredar. Para orang tua siswa khawatir saat pemberian imunisasi, bukan campak dan difteri melainkan vaksin Covid-19,” kata Yunita, Rabu (29/9/2021).

Untuk menepis keraguan para orang tua siswa, pihaknya berulangkali melakukan penyuluhan bersama Lembaga Masyarakat Adat atau LMA, dan kepala distrik.

“Melalui LMA dan kepala distrik, para orang tua siswa akhirnya mengizinkan anak mereka disuntik imunisasi campak dan difteri,” ucapnya dalam siaran pers.

Juru Imunisasi Puskesmas Kobakma, Lulus Doa Rius, mengatakan, di SD Inpres Kobakma, 41 siswa mendapatkan suntikan imunisasi. Masing – masing 21 siswa kelas 1, 13 siswa kelas 2 dan 7 siswa kelas 5. Suntikan imunisasi campak atau rubella dan difteri selanjutnya akan dilakukan di dua sekolah di daerah tersebut.

Untuk menghindari penolakan pada sekolah selanjutnya, pihaknya akan melakukan metode yang sama yaitu berkomunikasi dengan kepala distrik dan mengumpulkan para orang tua atau wali siswa.

“Kita terus sosialisasikan betapa pentingnya imunisasi. Kita juga yakinkan imunisasi berbeda dengan vaksin,” terang Lulus.

Selain imunisasi, program BIAS di SD Inpres Kobakma juga dilakukan pelayanan pemeriksaan gigi secara gratis dan pemberian obat cacing kepada para siswa.

“Setiap siswa diperiksa terlebih dahulu, pemeriksaan dari ujung kaki sampai rambut, dilanjutkan dengan imunisasi, pemeriksaan gigi dan pemberian obat cacing,” kata Lulus.

Sementara itu, Kepala Distrik Kobakma, Yocko M.R. Baminggen mengatakan, telah memberikan pengarahan kepada dua sekolah berikutnya yang akan disasar untuk pemberian imuniasi.

Yocko pun mengungkapkan bahwa meski imunisasi belum dilaksanakan di dua sekolah berikutnya, namun para orang tua siswa dan pihak sekolah sangat antusias menyambut program BIAS lantaran metode yang digunakan adalah dengan cara mendekati para orang tua siswa dan berkomunikasi menggunakan bahasa daerah setempat.