Pasific Pos.com
Ekonomi & BisnisHeadline

OJK Harap Kolaborasi dengan Stakeholder Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Papua

Foto bersama di acara Halal Bi Halal dan lepas sambut Kepala OJK Provinsi Papua dan Ppaua Barat. (Foto : Istimewa)

Jayapura – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Papua dan Papua Barat, Muhammad Ikhsan Hutahaen berharap, kolaborasi yang selama ini terjalin dengan baik antara Bank Indonesia dan OJK di Provinsi Papua, dapat diperoleh terobosan, ide program yang mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi di Tanah Papua.

Hal itu disampaikan Ikhsan dalam acara Halal Bi Halal Badan Musyawarah Perbankan Daerah atau BMPD bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan atau FKIJK Provinsi Papua sekaligus pisah sambut Kepala OJK, di Ballroom Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Jumat (13/5/2022).

‘’Serta dapat menginspirasi rekan-rekan dari industri jasa keuangan dan pelaku sektor riil untuk lebih meningkatkan bisnis atau usahanya di tanah Papua,’’ kata Ikhsan.

Dia mengatakan bahwa dirinya berkomitmen untuk melanjutkan sinergi yang selama ini terbangun dengan Bank Indonesia, industri jasa keuangan serta para stakeholder.

Untuk diketahui, Muhammad Ikhsan Hutahaen secara resmi menggantikan Adolf Fictor Tunggul Simanjuntak sebagai Kepala OJK Provinsi Papua dan Papua Barat pekan lalu.

Sementara itu, pejabat lama Kepala OJK Provinsi Papua dan Papua Barat, Adolf Fictor Tunggul Simanjuntak, menyatakan bahwa salah satu Concern BI dan OJK adalah terkait likuiditas.

‘’Hal tersebut, tidak terlepas dari pentingnya likuiditas keuangan di daerah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, termasuk dalam hal ini pengendalian inflasi di daerah,’’ kata Adolf.

Selama bertugas di Papua, kata Adolf, OJK memandang, Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Papua telah melaksanakan perannya secara optimal dalam pengaturan likuiditas serta pengendalian inflasi.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Juli Budi Winantya menyampaikan bahwa telah terjalin sinergi serta kolaborasi antara Bank Indonesia dengan OJK, serta industri jasa keuangan di Provinsi Papua dengan sangat baik.

‘’Salah satu indikator utamanya adalah terus meningkatnya kinerja ekonomi terutama di Provinsi Papua. Pertumbuhan ekonomi Papua pada triwulan I tahun 2022 mencapai 13,3 persen jauh diatas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,01 persen. Konsumsi rumah tangga juga tumbuh tinggi hingga 5,71 persen,’’ ucapnya.

‘’Hal ini menunjukkan kegiatan ekonomi masyarakat yang semakin baik dan tentunya tidak lepas dari dukungan sinergi kita bersama,’’ sambungnya.

Untuk itu, kata Juli, Bank Indonesia terus mendorong aktivitas ekonomi melalui peningkatan sinergi antar stakeholders terutama percepatan dan peningkatan digitalisasi keuangan yang diharapkan berdampak positif bagi masyarakat dan perekonomian Papua. (Red)