Pasific Pos.com
HeadlineKota Jayapura

Miniatur Indonesia Dalam Silaturahmi Pemuda Papua Satu

kurang lebih 1000 pemuda yang berasal dari suku, agama dan profesi yang berbeda, berkumpul menjadi satu dalam silaturahmi Pemuda Papua Satu (PPS) yang digelar Korem 172/PWY bertempat di salah satu cafe di kawasan Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Sabtu (29/10).

Jayapura – Sebanyak kurang lebih 1000 pemuda yang berasal dari suku, agama dan profesi yang berbeda, berkumpul menjadi satu dalam silaturahmi Pemuda Papua Satu (PPS) yang digelar Korem 172/PWY bertempat di salah satu cafe di kawasan Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Sabtu (29/10).

Silaturahmi yang mengusung tema “Jadikan Papua Rumah Kita Bersama Bagi Seluruh Elemen Pemuda di Papua untuk Mewujudkan Papua Damai dan Sejahtera” ini merupakan inisiasi Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring.

Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Sidharta Wisnu Graha yang hadir mewakili Pangdam XVII/Cenderawasih, mengapresiasi kegiatan positif tersebut. Menurut dia, tujuan kegiatan hanya satu, yakni bagaimana Pemuda Papua memiliki satu visi dan misi untuk membangun Papua lebih baik.

“Melalui momen ini juga Pemuda Papua yang menjadi satu ini ikut berkontribusi dalam menjaga keamanan dan ketertiban yang akan mengarah kepada kondisi yang kondusif,” kata Kasdam di sela-sela kegiatan.

Tak hanya itu, lanjut Kasdam, pihaknya juga ingin pemuda dan pemudi di Papua yang kreatif untuk membangun Papua menuju kesejahteraan.

“Jadi kita ambil momen Sumpah Pemuda yang lewat sehari ini untuk berkumpul bersama karena ini kesempatan yang sangat bagus. Dan saya pikir ini kegiatan yang sangat luar biasa. Pak Danrem inisiasinya sangat bagus dan didukung juga oleh Kapolresta Jayapura, BIN, dan kawan-kawan dari institusi lain. Ini adalah niat yang baik, saya yakin ke depan kalau Pemuda Papua bersatu seperti ini Papua ini akan maju,” puji Kasdam.

Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring selaku inisiator mengaku silaturahmi PPS (Pemuda Papua Satu) sebagai gambaran bahwa miniatur Indonesia ada di Papua, sebab di Papua terdapat masyarakat dari suku, ras dan agama yang berbeda-beda tetapi tetap satu.

Pihaknya menjelaskan bahwa kegiatan ini berawal dari kegiatan ringan yang kerap dilakukan pihaknya bersama berbagai elemen masyarakat.

“Kami sering silaturahmi, duduk sama-sama kemudian dari situ kami mencoba berkolaborasi dan berinovasi lahirlah wadah PPS ini,” akunya.

Jenderal TNI bintang satu ini mengibaratkan jika terjadi konflik, terkadang kerusakan infrastruktur itu lebih cepat dan mudah diperbaiki. Sementara jika yang rusak itu adalah nilai kesatuan dan persatuan yang dimiliki elemen pemuda, sambung dia, maka itu adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan.

“Makanya ini yang harus kita jaga. Kita tidak ingin komponen pemuda ini ada yang konflik SARA, karena memperbaiki struktur yang namanya sosial psikologi itu paling sulit. Jadi kita blending (satukan) semua pemuda Papua dari suku dan agama yang beda. Kemudian kita juga sudah membuat grup,” jelas Danrem.

Lebih jelas Danrem berharap pemuda yang tergabung dalam wadah PPS ini akan menjadi agen-agen gerakan plurarisme di Papua untuk menjaga kebhinekaan yang memperkuat bangsa dan negara.

“Rata-rata kan mereka lahir semua di Papua, jadi mereka harus bersatu. Jangan sampai ada jarak yang selama ini dibilang ada kelompok nusantara, ada kelompok suku Papua, itu tidak ada lagi. Kita mau semua bersatu dan mereka akan terlibat dalam kegiatan positif,” tandas Danrem.

Sementara itu mewakili Pemuda Lapago, Bayam Keroman menyampaikan terima kasih kepada Bang JO sapaan akrab Danrem yang hari ini bisa mengumpulkan pemuda dari berbagai latar belakang berbeda, untuk bisa bersama-sama merayakan momen Sumpah Pemuda yang ke 94.

“Di momen yang tepat ini kami sampaikan bahwa TNI hari ini tidak harus melakukan pendekatan dengan gelar kekuatan untuk Papua tetapi yang diperlukan adalah pendekatan humanisme dengan hati dan jiwa, seperti yang terus dilakukan oleh Korem 172/PWY yang langsung menyentuh masyarakat Papua,” ujarnya.

“Sudah saatnya Papua butuh seorang tokoh yang bisa mempersatukan kita dari semua kalangan, karena Papua itu sebenarnya aman-aman saja, tetapi ada orang-orang yang menciptakan konflik antara masyarakat Papua dengan saudara di nusantara bahkan dengan sesama masyarakat Papua. Ini salah satu kontribusi bagi Tanah Papua. Untuk itu, kami sangat mengapresiasi Bang JO,” tambahnya.

Tokoh Intelektual Muda Keerom Michael Sineri juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Ini adalah hal yang baru bagi para pemuda Papua dari asrama-asrama yang ada di Kota Jayapura ini. Mereka mengikuti kegiatan hari ini sangat antusias dan mereka mengatakan terima kasih karena mereka bisa saling mengenal dengan para pemuda dari berbagai paguyuban yang ada di Tanah Papua ini. Yang nantinya mereka bisa saling berkolaborasi dalam menjaga dan membangun tanah Papua ini,” tuturnya.

“Kami juga berharap kepada TNI dan Polri untuk membangun komunikasi dengan pemerintah untuk memperhatikan kendala yang dihadapi oleh para pemuda/i yang ada di asrama-asrama di Kota Jayapura ini,” tambahnya.

Acara silaturahmi pemuda Papua terakbar ini, diisi dengan doa lintas agama, pembacaan ikrar Pemuda Papua Satu dan Games. Kemudian juga menyediakan kuliner khas daerah dari masing-masing paguyuban yang ada di Jayapura.